Cara Petani Kopi Lumajang Pasarkan Kopi Gucialit
Berbicara soal potensi kopi di Kabupaten Lumajang, belum pantas rasanya jika tidak menyebut Kopi Gucialit. Siapa sangka di wilayah Kecamatan Gucialit yang terkenal dengan Kebun Teh Kertowono tersebut memiliki puluhan petani kopi yang mampu menghasilkan kopi dengan kualitas premium.
Kopi Gucialit pun kini mulai dilirik pasar nasional, bahkan beberapa negara tetangga. Hal itu tidak lepas dari kerja keras masyarakat yang getol memperkenalkan Kopi Gucialit kepada masyarakat luas. Seperti yang dilakukan Rifqi Zulkarnaen, pemilik Bale Kopi Gucialit.
Pemuda yang akrab disapa Kiki itu memang sejak lama konsen terhadap branding potensi lokal gucialit, tidak hanya kopi, teh atau produk olahan lainnya, melainkan juga potensi wisata yang ada di wilayah Gucialit.
Saat ini, melalui Bale Kopi Gucialit, Ia mengajak sejumlah petani kopi untuk mengembangkan program Nabung Kopi, yang bertujuan membantu para petani memasarkan hasil perkebunan kopi dan menjaga kestabilan harga bagi para petani. "Menabung kopi ini adalah menyimpan kopi sebagai tabungan dengan tetap menjaga kualitasnya sehingga tidak terpengaruh harga pasar pun kerusakan selama penyimpanan," terang Rifqi.
Rifqi menyebut, saat ini yang menjadi permasalahan bagi petani adalah kondisi pasar. Menurutnya, pasar harus menjadi pendukung keberlangsungan kehidupan petani. Meski kopi yang dihasilkan memiliki kualitas premium, jika tidak didukung dengan pasar yang baik juga tidak ada hasilnya bagi petani.
Dalam program Nabung Kopi, petani diberi keleluasaan untuk menentukan harga untuk kopinya sendiri. Jadi harga kopi tidak mengikuti pasar, sehingga petani tidak mengalami kerugiaan saat harga kopi sedang turun.
"Petani diuntungkan dengan penentuan harga secara bersama-sama dan tidak perlu menanggung risiko kerusakan, sehingga petani tidak perlu kawatir lagi," pungkasnya.
Rifqi mengungkapkan apa yang dilakukannya tersebut semata-mata agar Kopi Gucialit juga dikenal masyarakat luas, tidak hanya lokal Lumajang atau sekitarnya, tapi masuk ke dalam deretan Kopi Nasional. Sampai saat ini, Rifqi sudah memiliki pasar hingga ke DKI Jakarata, Bali, Riau dan Lampung.
Kualitas perkebunan Kopi Gucialit, dikatakan Rifqi tidak lepas dari peranan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang yang sudah mengintervensi dalam hal edukasi kepada para petani agar menghasilkan kualitas kopi yang premium.