Cara Kurban Masjid Jogokariyan Viral, Fakta Alat Perebah Sapi
Video tentang cara Masjid Jogokariyan di Yogyakarta menyembelih sapi kurban, viral di media sosial. Video itu menunjukkan, sapi yang diikat ke dalam alat perebah sapi, dan kemudian direbahkan dengan mudah, sebelum disembelih. Netizen pun merespons dengan mengunggah video metode penyembelihan serupa di masjid sekitar mereka.
Video Masjid Jogokariyan
Video penyembelihan korban Masjid Jogokariyan, viral di Twitter dan Instagram. Dalam akun tersebut dijelaskan, jika panitia menggunakan kotak perebah sapi, untuk memotong kurban.
Kotak serupa kandang sempit itu didesain muat satu ekor sapi, yang akan diikat pada salah satu dinding kandang.
Dinding bagian tersebut, bersifat mekanis sehingga bisa direbahkan dan sejajar dengan tanah. Kaki dan badan sapi yang telah terikat di bagian itu, otomatis akan rebah dengan mudah ketika dinding dibuka.
Jagal pun tak harus susah payah merobohkan sapi, untuk kemudian menyembelih bagian lehernya, sambil menutup mata sapi.
"Restraining Box kami gunakan untuk memudahkan tim jagal dalam merebahkan sapi. Direbahkan dengan lembut-lembut, sapi tidak terbanting dan no drama. Mata sapi ditutup agar tidak membuat sapi stres sebelum disembelih," isi keterangan di unggahan Twitter Masjid Jogokariyan, dilihat Minggu 10 Juli 2022.
Video itu telah dilihat sedikitnya 198 ribu kali, dan disukai lebih dari 8 ribu kali sejak diunggah pada Minggu petang waktu Twitter.
QURBAN HACK
— Masjid Jogokariyan Yogyakarta (@jogokariyan) July 10, 2022
Restraining Box kami gunakan untuk memudahkan tim jagal dalam merebahkan sapi. Direbahkan dengan lembut-lembut, sapi tidak terbanting dan no drama. Mata sapi ditutup agar tidak membuat sapi stres sebelum disembelih.#qurbanjogokariyan pic.twitter.com/QSz3KNRspb
Kotak Perebah Sapi
Netizen pun merespons dengan beragam. Sebagian juga mengunggah informasi dan juga foto terkait metode serupa yang dilakukan di tempat mereka.
Alat perebah sapi sendiri telah banyak digunakan utamanya di dalam rumah potong hewan (RPH).
Bahkan akademisi juga ikut menyempurnakan fungsi alat perebah sapi ini. Salah satunya adalah akademisi di lingkungan Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dikutip dari laman resmi UGM, alat perebah sapi digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan hewan dan mengurangi penyembelihan kurban dengan cara yang menyakitkan bagi hewan.
Mereka mengembangkan alat perebah sapi portable atau portable restraining box. Tim yang dipimpin oleh Dosen Fapet Panjono, mendesain alat perebah sapi yang dilengkapi roda, sehingga bisa dipindahkan dengan mudah.
Pada Idul Adha tahun 2020, portable restraining box telah diperkenalkan penggunaannya di Masjid Al Islaah dan warga masyarakat di Kampung Nitikan, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta.
Advertisement