Cara Cerdik Wapres Jusuf Kalla Kalahkan Raja Salman
Jakarta: Kalau ada pejabat yang terkenal punya banyak akal, itulah Wakil Presiden jusuf Kalla. Ia punya banyak kiat dalam memecahkan berbagai persoalan seperti dongeng kecerdikan kancil. Bahkan, terkadang pemecahan dan jawaban atas persoalannya di luar dugaan banyak orang.
Kecerdikan itu pula yang keluar ketika orang nomor dua di RI ini harus bertemu Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Azis saat berkunjung ke Jakarta, Maret 2017 lalu. Selain bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, raja yang terkenal kaya-raya itu juga menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di hotelnya tempat menginap.
Nah, saat menjelang ketemu raja Arab itu, JK --demikian Wapres biasa dipanggil-- mengaku berpikir keras untuk ''mengalahkan'' Raja Salman. ''Saya berpikir bagaimana mengalahkan Raja yang kaya raya itu,'' katanya dalam perbincangan santai dengan Ngopibareng.id di Kediaman Wapres Jalan Diponegoro, Jakarta, pekan lalu.
Tiba saatnya tiba akal. Pepatah itu yang kemudian terjadi pada diri JK. Begitu ketemu Raja Salman, ia pun berterima kasih atas kunjungan sang raja ke indonesia. Sebab, Sang Raja adalah penjaga Haramaian, dua tempat suci, yang setiap tahun dikunjungi jutaan umat Islam Indonesia.
''Yang mulia, kami merasa terhormat dengan kunjungan Raja ke Indonesia. Kami sangat terhormat karena Yang Mulia adalah penjaga Haramain, dua tempat suci ummat Islam, Makkah dan Madinah,'' katanya membuka percakapan dengan raja.
JK yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu lantas bercerita bahwa selain wapres, ia juga menjadi penjaga dan mengurusi 800 ribu masjid di seluruh Indonesia. ''Jadi, kalau yang mulai menjadi penjaga dua masjid Nabawi dan Masjid Al-Haram, saya mengurus 800 ribu masjid. Sebab, saya adalah Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia,'' katanya.
Mendengar penjelasan JK itu, Raja Salman kaget. ''Sampai Raja Salman menanyakan kepada penterjemahnya dengan bahasa Arab. Yang disebut Wapres tadi 800 atau 800 ribu? Lalu disebutkan 800 ribu,'' cerita JK.
Setelah itu, lanjut Wapres, Raja Salman kayaknya belum yakin. Ia lantas bertanya hal yang sama kepada Dubes Arab Saudi yang juga mendampingi Sang Raja. Begitu ditegaskan 800 ribu, Raja Salman baru yakin.
Setelah itu, JK pun menjenjelaskan bahwa penduduk Indonesia itu 250 juta yang mayoritas ummat Islam. Kalau setiap 250 orang memiliki satu masjid, maka jumlahnya ratusan ribu masjid. Jumlah masjid itu belum termasuk mushala yang tersebar di mana-mana.
''Dalam soal mengelola masjid inilah saya bisa mengalahkan Raja Salman,'' kata JK sambil ketawa.
Wakil Presiden asal Makasar ini memang tidak hanya dikenal sebagai pengusaha ulung. Dia juga piawai dalam berpolitik.
Sebagai politisi, ia sudah tiga kali mengikuti pemilihan presiden. Dua kali menang, sekali kalah. ''Dalam hal mengikuti pilpres, saya pemegang rekor. Tiga kali ikut Pilpres,'' tuturnya renyah. (azh)