Cara Facebook, Twitter, Tiktok, Tangkal Hoaks Virus Corona
Media sosial menjadi tempat beredarnya banyak informasi yang salah tentang virus corona. Facebook, Twitter, dan Tiktok, memiliki strategi berbeda untuk membendung informasi tersebut di platform mereka masing-masing.
Dalam unggahan di sebuah blog, Facebook mengatakan akan menggunakan sistem cek fakta yang telah ada, untuk mereview dan mengetahui informasi yang salah. Perusahaan itu juga akan memberi tahu individual yang mencoba mengabarkan informasi salah.
Baru-baru ini, sebuah unggahan dari Filipina menyarankan pengguna Facebook agar, “menjaga tenggorokannya tetap basah,” dan menghindari makanan pedas untuk mencegah inveksi virus corona. Postingan itu telah disebarkan sebanyak 16 ribu kali dan memiliki komentar lebih dari 400.
Instagram, juga melakukan hal serupa. Media sosial milik Facebook ini menghapus sejumlah tanda pagar yang berkaitan dengan virus.
Sedangkan Whatsapp, mengaku mengalami kesulitan dalam memberantas informasi salah. Meski tak ada langkah khusus untuk membendung informasi salah tentang virus corona, mereka membatasi pengiriman pesan hingga lima kali sejak tahun lalu. Whatsapp juga memberikan tanda untuk pesan yang memantik kekerasan massal.
Sedangkan di Twitter, terdapat sedikitnya 15 juta cuitan tentang virus corona selama empat minggu terakhir.
Twitter disebutkan meluncurkan pemberitahuan, yang mendorong user memeriksa laman resmi, jika mencari informasi tentang virus corona. Laman yang disarankan di antaranya adalah milik Badan Kesehatan Dunia (WHO) atau milik Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat, diterjemahkan dari BBC.
Imbauan itu akan keluar jika user mengetik kata coronavirus.
Sementara aplikasi milik perusahaan asal China, Bytedance, Tiktok, menyediakan link milik laman WHO, dan mendorong pengguna melaporkan informasi yang dianggap salah.