Cara Eropa Bersiap Hadapi Gelombang Varian Baru Omicron
Daratan Eropa bersiap menghadapi gelombang kasus Covid-19 yang muncul akibat varian Omicron. Sejumlah negara mulai membatasi bepergian ke Inggris. Beberapa menerapkan pembatasan ketat selama Natal dan Tahun Baru.
Pembatasan di Prancis
Perdana Menteri Prancis Jean Castex menyebut Omicron menyebar secepat kilat dan diprediksi akan menjadi varian dominan di Prancis sejak awal tahun depan.
Pihaknya pun mulai menutup perbatasan dengan Inggris di atas pukul 23:00 malam waktu setempat, per Jumat 17 Desember 2021. Inggris diketahui memiliki sedikitnya 15 ribu kasus per Jumat saja, diterjemahkan dari bbc.com, Sabtu 18 Desember 2021.
Selain itu Prancis juga memperpendek masa jeda vaksinasi antara gelombang pertama dan kedua, melarang pesta malam Tahun Baru dan kembang api, serta menyiapkan strategi untuk mendorong warga mau divaksin.
Pembatasan di Belanda
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memprediksi Omicron akan menjadi varian dominan di Belanda, per Januari 2022 nanti. Pihaknya pun telah menerapkan sejumlah pembatasan. Di antaranya jam malam untuk restoran yang berlangsung hingga 14 Januari 2021.
Akibat membeludaknya pasien Covid-19, Belanda juga menunda semua operasi medis, kecuali operasi yang bersifat darurat. Pada Jumat, Belanda melaporkan sedikitnya 15.400 kasus baru dalam sehari.
Pembatasan di Irlandia
Irlandia mengalami peningkatan kasus di mana sepertiga dari kasus baru berasal dari varian Omicron. Negara tersebut akan menerapkan jam malam mulai pukul 20:00 bagi restoran, pub, teater, dan bioskop, per Senin minggu depan.
Gedung olahraga akan beroperasi dengan kapasitas maksimal 50 persen atau sebanyak-banyaknya 5.000 orang. Sedangkan pesta pernikahan boleh berlangsung hingga tengah malam dengan jumlah tamu maksimal 100 orang.
Namun Irlandia juga akan memberikan bantuan bagi bisnis yang terdampak aturan baru akibat merebaknya varian Omicron ini.