Cara Demokrat agar Tak Keok di Pileg
Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Partai Demokrat menginstruksikan jajaran pengurus Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Daerah untuk berjuang keras membantu para caleg lolos dalam Pemilu 2019.
"Misalkan sekarang dapat (kursi-red) dua, besok tiga. Sekarang tiga, besok empat. Caleg bekerja keras, tetapi juga dibantu agar mereka lebih mudah berkomunikasi dengan konstituen," kata Ketua BPOKK DPP Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo usai menggelar rapat di Kantor DPD Partai Demokrat Bali, di Denpasar, Sabtu, 18 Januari 2019.
Dia mengingatkan para kader jangan sampai karena persoalan-persoalan kecil di tubuh partai, lantas menurunkan semangat untuk berjuang meraup suara dalam Pemilu 2019.
"Sesuai perintah ketua umum, semua caleg juga harus bekerja keras. Kalau hanya mesinnya, calegnya tidak kerja keras, `kan yang dipilih calegnya," ucapnya pada rapat yang dihadiri Ketua Demokrat Bali Made Mudarta dan jajaran pengurus DPD, DPC, dan caleg dari seluruh Bali itu.
Oleh karena itu, lanjut Pramono, para caleg dan pengurus partai harus bekerja bersama-sama dengan maksimal. Termasuk bagi para caleg yang akan maju ke DPR RI, juga harus bersinergi dengan para caleg untuk DPRD kabupaten/kota dan provinsi.
Selain itu, terkait dengan kedatangannya ke Bali kali ini, Pramono mengaku diperintah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk menanyakan apa sesungguhnya yang terjadi di DPD Demokrat Bali, sebagaimana berita yang hangat dalam beberapa waktu terakhir.
"Setelah saya berbicara dengan Ketua DPC, DPD, anggota, sekretaris, kader dan caleg Demokrat sebetulnya tak ada masalah," katanya.
Pihaknya justru mengkhawatirkan wacana di internal Demokrat "digoreng" pihak lain untuk menurunkan kepercayaan pada Partai Demokrat. "Semua daerah harus saya lakukan penataan sebaik-baiknya, baik kelemahan maupun kelebihan," ucapnya.
Terkait dengan isu Musyawarah Luar Biasa (Musdalub) untuk mencari Plt Ketua Demokrat Bali sebagaimana yang berembus belakangan ini, Pramono secara tegas mengatakan urusan Plt (pelaksana tugas) sepenuhnya di tangan Ketua Umum SBY. "Tidak ada itu Plt," katanya.
Demikian pula menanggapi hasil survei Roda Tiga Konsulting (RTK) yang menyebutkan kondisi Demokrat Bali turun, Pramono dengan tegas membantahnya. "Semua berjalan dengan baik. Dari mana survei itu, siapa yang bayar?" ujarnya mempertanyakan.
Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Demokrat Bali Wayan Adnyana mengatakan pihaknya telah melaporkan sejumlah kegiatan politik yang dilakukan DPD untuk mempersiapkan hasil maksimal pada Pemilu 2019.
"Kami mendukung teman-teman untuk penguatan caleg supaya bisa maksimal di antaranya merancang dana garansi elektoral," ucapnya.
Di samping itu pihaknya juga mengoordinasikan para saksi dan mekanismenya. (ant)
Advertisement