Capaian Vaksinasi di Jatim Masih 25 Persen, Ini Kata Khofifah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau vaksinasi di Ponpes Al Yasini Areng-Areng, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu, 11 Agustus 2021.
Khofifah datang pada pukul 12.15 WIB. Turun dari kendaraanya, ia langsung menuju Aula 1-5 yang digunakan sebagai lokasi vaksinasi santri.
Mantan mensos itu juga berinteraksi dengan para santriwan dan santriwati. Khofifah juga terlihat bercengkrama dengan Tim Screening, vaksinator, dan administrator vaksinasi yang bertugas sejak pagi.
Menurutnya, kebutuhan vaksinasi bagi warga Jatim, diperkirakan sebanyak 31 juta. Namun, hingga saat ini total vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat di Jatim mencapai 8 juta dosis alias 25,15 persen dari target sasaran vaksinasi di 38 Kota/Kabupaten se-Jawa Timur.
"Kedatangan vaksin sebanyak dua kali seminggu dan langsung didistribusikan ke 38 kabupaten kota. Begitu datang, langsung kami distribusikan," katanya.
Khusus vaksinasi santri, Khofifah menegaskan bahwa remaja usia 12-17 tahun tak hanya didominasi para pelajar SD/SMP maupun SMA/MA saja, melainkan para santri yang mondok di berbagai Ponpes di Jawa Timur.
Oleh karenanya, ia meminta kepada seluruh bupati/wali kota se-Jatim agar mempertahankan semangat percepatan vaksinasi. Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk memprioritaskan dan memaksimalkan vaksinasi bagi pelajar.
"Kalau Pondok Pesantren include dengan sasaran anak, jadi di atas 12 sampai 17 tahun itu ada 3 jutaan. Maka dari itu, saya minta kepada bupati dan walikota agar sama-sama melakukan percepatan vaksinasi," jelasnya.
Hanya saja, untuk mendukung percepatan pencapaian target vaksinasi, diharapkan ada percepatan suplai vaksin dari pemerintah pusat.
Sebab, masing-masing kabupaten/kota beserta masyarakatnya saat ini memiliki semangat yang luar biasa untuk vaksinasi.
"Termasuk Pasuruan yang sangat intens melakukan percepatan vaksinasi ini. Tapi ya kembali lagi ke pusat, karena stok yang diberikan tergantung dari pusat saja. Dan ketika proses pengiriman, sudah ada notice daerah mana saja," katanya.
Seperti diketahui, pelaksanaan vaksinasi saat ini memasuki tahap ketiga. Tahap pertama dilakukan pada SDM kesehatan, tahap kedua untuk lansia dan pelayanan publik. Sementara tahap ketiga dilaksanakan untuk masyarakat umum ditambahkan anak atau remaja kategori umur 12–17 tahun.