Cannondale SuperSix Evo SE dan CX, Pelahap Medan Offroad
Cannondale meluncurkan produk sepeda barunya. Diberi nama Cannondale SuperSix Evo SE dan SuperSix Evo CX.
Kedua model ini mengambil basis frame road bike mereka yang legendaris itu, SuperSix Evo tetapi dikembangkan lagi agar bisa mengakomodasi ban yang lebih besar.
Memang di Amerika Serikat, permintaan akan sepeda gravel kian banyak. Meskipun Cannondale sudah memiliki varian gravel bike yakni TopStone karbon, tetapi dirasa masih kurang.
Sehingga dibuatlah SuperSix Evo SE dan CX yang memiliki geometri sama dengan road bike SuperSix yang diluncurkan 2019 lalu itu. Tapi diberi embel-embel SE dan CX yang dapat mengakomodasi ban ukuran hingga 45 mm dan diperuntukkan untuk medan gravel dan cyclocross.
Untuk yang SuperSix Evo CX (cyclocross) dipasangi grupset SRAM Force 11 speed mechanical 1x (one bay-alias single chainring). Crank set menggunakan Cannondale Hollowgram 40T yang RD long cage sehingga bisa dipasangi sproket 11-36T.
Pengereman depan menggunakan rotor 160 mm dan belakang 140 mm menghentikan wheelset DT Swiss R470 alloy yang dibungkus ban Vittoria Terreno Mix TNT ukuran 33 mm.
Sedangkan SuperSix Evo SE (gravel) memiliki frame yang sama dengan versi CX. Hanya komponennya yang berbeda. Versi Evo SE dipasangi grupset SRAM Rival eTap AXS 12 speed dengan konfigurasi dua chainring 46/33T. Dipadukan dengan sproket 10-36T.
Selain grupset yang menjadi pembeda dengan Evo CX, Evo SE menggunakan wheelset DT Swiss CR-1600 spline dengan 25 jeruji dibungkus ban Vittoria Terreno Dry TNT 40 mm.
Kedua varian baru ini, Evo SE dan Evo CX sama-sama menggunakan handlebar alloy Cannondale dan sadel Fizik Aliante R5. Dan tersedia dalam ukuran 46 cm hingga 58 cm.
Untuk pilihan warna, Evo SE menggunakan warna Cool Mint atau Meteor Grey. Sedangkan versi Evo CX hanya ada satu warna yakni Purple Haze. Dengan diluncurkannya dua varian ini, membuat Cannondale yang khusus cyclocross, yakni SuperX purna tugas.