Candi Bale Kambang di Batang, Disebut lebih Tua dari Borobudur
Penemuan struktur bangunan candi bata di area Situs Bale Kambang, di Desa Sawangan, Kec Gringsing, Kab Batang, Jawa Tengah, mengejutkan banyak pihak. Ketua Tim Arkeolog Pusat Riset Arkeologi Sejarah dan Prasejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agustijanto Indrajaya mengatakan pihaknya sudah melakukan audiensi dengan pemerintah daerah dan stakeholder setempat, untuk melindungi candi bata bale kambang.
"Harapan kita karena berlokasi juga di kawasan industri Batang, harus segera dibuatkan peta kawasan situs untuk menjaga agar tidak hancur," ungkapnya saat diwawancara, Selasa 1 November 2022.
Agus menjelaskan penemuan candi bata masih belum bisa digambarkan secara utuh karena baru membuka sebagian saja. Pihaknya meyakini bahwa candi tersebut dibangun pada pertengahan abad ke-7, lebih tua dari Candi Borobudur. Hal itu terungkap setelah pihaknya melakulan analisis pertanggalan carbondating C-14 di laboratorium.
"Temuan wadah berisi arang yang ditemukan di dalam parit pondasi candi dikirim untuk penanggalan radiokarbon ke laboratorium DirectAMS (AS). Hasilnya menunjukkan pada pertengahan ke-7," sebut Agus.
Sampel kedua secara berurutan juga dikirim ke laboratorium yang berbeda. Yaitu Universitas Waikato, Selandia Baru, untuk melakukan cross check penanggalan. Hasilnya kembali sama. Hal ini yang menjadikan dasar kesimpulan bahwa Candi Bata Bale Kambang adalah candi tertua di Jawa Tengah, lebih tua dari Borobudur.
Penelitian di Situs Bale Kambang, sebenarnya sudah dimulai sejak 2014 yang merupakan kerja sama antara Puslitarkenas dan sebuah institusi riset École française d'Extrême-Orient (EFEO) Prancis. Dr. Veronique Degroot adalah arkeolog dari EFEO yang terlibat di dalam penelitian di Situs bale Kambang.
Pada 2019, setelah areal hutan industri yang berbatasan dengan situs Bale Kambang, ditebang, ada informasi gundukan tanah yang di atasnya terdapat banyak fragmen bata. "Setelah kami cek ternyata benar, maka tahun itu kami lakukan penggalian," ungkap Agus.
Dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul Note on Two Pre-Mataram Sites Recently Discovered near Weleri, North Central Java, Indonesia, Agus mengungkapkan keberadaan struktur bata sekitar 100 m barat daya Petirtaan (mata air) Bale Kambang. Dari sebagian permukaan candi yang berhasil dibuka tampak memperlihatkan bentuk persegi dengan tangga masuk di sisi timur. Pondasi kaki candi dan dinding tangga juga dalam kondisi baik.
Struktur bata bukanlah hal yang aneh di Jawa Tengah, terutama di daerah dataran rendah. Tetapi yang paling menonjol dari Candi Bale Kambang adalah profil alasnya. Bagian bawah dinding kaki candi – satu-satunya bagian yang harus dipertahankan – terdiri dari alas tinggi dengan kumuda (halfround) di atasnya. Jenis profil ini sama sekali tidak pernah terdengar di Jawa Tengah tetapi sangat mirip dengan yang ditemukan di Candi Jiwa, komplek percandian Batujaya (Jawa Barat), Sebuah komplek percandian Buddhist abad ke 6-7 M.
Meskipun sisa-sisanya mungkin tampak sederhana, tetapi Situs Bale Kambang merupakan situs arkeologi yang penting dalam sejarah periode Hindu-Budha di Indonesia. Candi Bata Bale Kambang menjadi candi tertua di Jawa Tengah.
Secara kronologis dan geografis, Candi Bata Bale Kambang juga terkait prasasti Sojomerto, di mana nama Sailendra muncul untuk pertama kalinya. Bale Kambang juga luar biasa karena dikaitkan dengan temuan sisa pemukiman kuno di sebelah timur Situs Bale Kambang salah satu dari sedikit yang dikenal di Jawa Tengah.