Calon Kuat Presidium KAHMI, Ini Mimpi Sigit Pamungkas
Sebanyak 35 nama lolos sebagai calon anggota Presidium jelang Musyawarah Nasional (Munas) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang akan digelar di Medan pada 17-19 November 2017 mendatang.
Kepemimpinan organisasi alumni HMI sendiri bersifat kolektif dan disebut presidium. Dalam Munas akan dipilih sembilan presidium dengan 1 orang koordinator. Beberapa nama yang muncul diantaranya adalah Yuddi Chrisnandy, Ahmad Doli Kurnia, Reni Marlinawati, Ferry Mursyidan Baldan, Harry Azhar Azis, Eggy Sujana, Muhajir Effendy, Hamdan Zoelva, Musni Umar, Siti Zuhro, Sigit Pamungkas serta beberapa nama lainnya.
Ngopibareng.id berkesempatan mewawancarai salah satu calon presidium Sigit Pamungkas yang kebetulan mengunjungi kantor redaksi, Senin 13 November 2017. Berbincang santai, Sigit memaparkan beberapa mimpinya jika kelak terpilih sebagai koordinator presidium KAHMI.
"KAHMI mesti memperkuat silaturahmi kebangsaan antar elemen bangsa yang saat ini terkoyak-koyak dan saling curiga," kata Sigit. KAHMI, kata komisioner KPU periode 2012–2017 ini, harus menjadi penjembatan lintas elemen bangsa sehingga jalinan kebangsaan bisa terajut kembali.
Dia kawatir, bangunan kebangsaan harus segera dirajut karena sangat membahayakan jika dibiarkan begitu saja. "Kita dalam bahaya besar 5-10 tahun ke depan," kata dia.
Selain memperkuat silaturahmi kebangsaan, jika terpilih sebagai presidium, Sigit juga akan mendorong KAHMI memiliki badan usaha mandiri sehingga mampu mengisi ruang kosong yang tidak dimiliki organisasi keagamaan semisal Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah maupun organisasi lainnya.
"Kita akan bikin amal usaha, misalnya kita buka bisnis e-commerce, bisnis perkebunan, pertambangan serta beberapa peluang lainnya. Selama ini, KAHMI disatukan kealumnian dan kuat di mimbar," ujarnya.
Seluruh kekuatan kealumnian juga akan disinergikan sehingga mampu memproduksi kepemimpinan yang kuat di berbagai sektor. Di pilkada misalnya, KAHMI akan aktif mendorong anggotanya menjadi kepala daerah. Begitu juga di bidang bisnis, maka kekuatan alumni juga akan disalurkan untuk mewujudkan kekuatan ekonomi baru.
"Ini semua tantangan penting yang harus digarap KAHMI disamping fungsi tradisional pengkaderan seperti yang selama ini kami lakukan," ujarnya. (wah)
Advertisement