Gagal Jadi Kades Pria di Mojokerto Tertipu Dukun Palsu, Tergiur Penggandaan Uang Puluhan Miliar
Polisi meringkus Slamet 48 tahun warga Dusun Kemlaten, Desa Mojowiryo, Kemlagi, Mojokerto yang melakukan penipuan dengan modus menjadi dukun pengganda uang.
Slamet telah menipu SA mantan calon kepala desa (Kades) di Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto yang gagal. Ia tertipu pesugihan pantai selatan hingga Rp 325 juta.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Rudy Zaeni mengatakan, kasus penipuan berkedok pesugihan pantai selatan tersebut berlangsung sekitar bulan Januari - Juni 2020. Modusnya, korban diminta hampir Rp 400 juta sebagai syarat persembahan di pantai selatan. “Dia mengaku bisa mendatangkan uang gaib sebesar Rp 60 miliar dengan syarat, tersangka menyuruh korban membeli minyak sebagai persembahan di Pantai Selatan,” katanya saat konferensi pers, Selasa, 3 September 2023.
SA yang gagal dalam pemilihan salah satu kades di Kecamatan Dawarblandong berharap agar uang ia hamburkan dalam pilkades bisa kembali. SA pun menghampiri rumah Slamet untuk minta tolong. Pelaku kemudian menyuruh korban membeli minyak seharga Rp 57 juta. Selain itu, pelaku juga meminta uang bertahap tujuh kali kepada korban.
Adapun barang bukti yang disita antara lain, satu buah kotak dilapisi karpet warna hijau sebagai tempat untuk mendatangkan uang secara gaib, satu bendel bunga untuk sesajen dan 1 botol kaca ukuran 500 mililiter. “Tersangka kami jerat Pasal 378 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 4 tahun penjara,” pungkas Rudy.
Slamet sempat melarikan diri ke Kalimantan dan bekerja sebagai buruh di kebun sawit sejak tahun 2021. Pelariannya pun tuntas setelah polisi mengendus keberadaannya akhir pekan lalu. Buron itu diringkus di rumah mertuanya di Desa Wotansari, Balongpanggang, Gresik pada 31 Agustus 2024.
Sementara, Slamet mengaku, tidak pernah membuka praktik perdukunan atau sejenisnya. "Saya tidak menggandakan uang, dia (SA) mencari pesugihan ingin kaya. Saya tolak, saya bilang kalau tidak bisa, tapi dia terus maksa," cetusnya.
Slamet juga tidak pernah mengiming-imingi korban bisa menarik uang dari bank gaib hingga Rp 60 miliar. Menurutnya, korban lah yang mendesak untuk dicarikan pesugihan. "Saya tidak meyakinkan korban, saya bilang kita usaha. Kalau gagal jangan sampai di antara kita ada perselisihan keluarga," terangnya.
Karena terus didesak oleh SA, lanjut Slamet, ia konsultasi ke juru kunci Pantai Parangtritis, Yogyakarta yang ia kenal bernama Mbah Nono. Ia berdalih, Mbah Nono lah yang menyarankan untuk membeli minyak dan menyiapkan sesaji untuk ritual di pantai selatan termasuk persembahan kepada Ibu Nawang Wulan Ratu Kidul.
Advertisement