Atasi Banjir, Calon Bupati Kediri Usulkan Pembuatan 2 Embung
Bupati terpilih versi hasil hitung cepat sementara, Hanindhito Himawan Pramono, Senin 14 Desember 2020 mendatangi lokasi terjadinya bencana banjir. Pemuda berusia 28 tahun yang akrab disapa Dito ini turun langsung meninjau sejumlah desa yang terdampak banjir.
Dari data yang dihimpun, sedikitnya ada 3 desa yang disebutkan terdampak, di antaranya Desa Janti, Cengkok dan Kedung Sari.
Dalam keteranganya, putera dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung ini mengatakan, jika dirinya sudah memonitor sejak kemarin malam kejadian tersebut. Menurutnya kondisi bencaana banjir yang terjadi dikarenakan terkait kondisi aliran sungai kolokoso yang beberapa tanggulnya jebol.
"Kejadian ini sebenarnya menjadi hal yang lumrah bagi mereka. Tadi waktu saya tanyakan kepada warga sekitar. Mereka sudah tidak heran, sebenarnya dengan kondisi banjir. Salah satunya aliran sungai di bagian atas harus diperhatikan," terang Dito yang mendulang suara 76,54 persen versi perhitungan cepat, dalam pilbup 2020.
Dito mengusulkan salah satu cara untuk mengatasi persoalan banjir ini adalah membuatkan dua embung berukuran besar yang ada di bagian atas "Jadi nanti saya coba usulkan untuk dibuatkan dua embung besar, di bagian atas. Jadi kalau aliran air deras bisa ditampung di atas. Begitu masuk musim kemarau, baru dibuka. Artinya debit air ini tidak datang secara bersamaan," ungkapnya.
Faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya banjir, dikarenakan adanya penyempitan di persimpangan aliran sungai.
"Ini memang perlu normalisasi, cuma normalisasi saja tidak cukup. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kediri, yang sangat saya hormati ibu Bupati Kediri sekarang harus berkomunikasi dengan Kabupaten lain, karena aliran sungai yang mengarah ke Nganjuk juga mengalami penyempitan," urainya.
Kata Dito, tujuanya meninjau langsung ke lokasi dengan kapasitanya sebagai warga Kabupaten Kediri yang ingin mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan. Hal ini dimaksudkan agar dirinya nanti memiliki gambaran atau cara untuk mengatasi banjir tahunan yang terjadi di Kecamatan Tarokan.
"Saya kan datang ke sini, masih belum sebagai siapa-siapa, masih warga Kabupaten Kediri yang mau tahu kondisi di lapangan. Supaya saya bisa memiliki gambaran bagaimana mensiasati banjir tahunan yang terjadi di Tarokan nantinya," terang bapak satu anak ini.