Calo Berkeliaran di Kantor Samsat, Ini Modusnya
Banyak upaya perbaikan pelayanan di Kantor Samsat (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap). Inilah kantor yang menjadi pusat layanan untuk administrasi kendaraan bagi masyarakat. Tapi, ternyata praktik calo masih bergentayangan. Berikut pengalaman wartawan senior Surabaya Nasaruddin Ismail.
Kamis, hari ini, merupakan batas terakhir bebas pajak kendaraan bermotor. Baik roda dua, maupun roda empat.
Calo pun berkeliaran di kantor Samsat. Begitu masuk ke lapangan pengecekan fisik kendaraan roda 4, di Samsat Manyar Surabaya, sudah dijemput calo.
"Monggo Pak. Saya bantu. Cukup Rp 50 ribu. Satu jam selesai," tutur calo.
Saya pun senang. Apa artinya Rp 50 ribu, kalau layanannya super cepat. Sebelumnya, saya telah membeli formulir Rp 120 ribu. Ada juga yang menawarkan Rp 220 ribu.
Setelah di isi. Cek fisik pun dilakukan. Bukan di tempat cek fisik yang sesungguhnya. Namun, hanya jarak tak lebih dari 20 meter dari tenda cek fisik resmi itu.
Setelah semuanya sudah beres. Maka datanglah calo yang saya beri uang Rp 50 ribu tadi.
Dia sodorkan lembaran kertas. Nilainya fantastis. Yaitu Rp 7 juta lebih. Saya pun terkejut.
Sebab, sejenis mobil Pajero, pajaknya hanya Rp 5 juta lebih sedikit.
Karena mahal, saya tolak. Dan urus sendiri.
Lucunya, begitu sampai di pengecekan fisik yang resmi, saya ditertawain.
Karena formulir dan cek fisik sebelumnya tidak berlaku. "Ini tidak berlaku Pak," katanya sembari menyodorkan selembar formulir. Lengkap dengan kertas untuk pengecekan nomor rangka dan mesin.
Gratis, lagi.
Katanya, cek fisik yang saya pegang itu, sudah paketan. Mungkin yang dimaksud adalah paketan Rp 7 juta lebih itu. "Ini tak berlaku Pak. Kalau formulir di sini gratis," tuturnya.
Pelayanannya cukup bagus. Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa di tempat itu, ada calo. Padahal, Samsat, juga ada polisi.
Dan yang kena calo, tak hanya saya. Banyak yang terperangkap calo, saat masuk ke lapangan cek fisik. (Din)