Caleg di Bondowoso Lelang Ginjal, Pengamat Sebut Strategi Politik
Calon legislatif (caleg) DPRD Bondowoso pada Pemilu 2024, Erfin Dewi Sudanto melelang ginjalnya untuk biaya kampanye. Kabar ini viral di media sosial merupakan strategi politik demi meraih suara. Hal ini disampaikan seorang pengamat politik di Bondowoso, Ahmad Abu Sofyan menanggapi langkah menghebohkan caleg PAN Bondowoso itu.
"Di dunia politik, ada berbagai strategi untuk mencapai sebuah tujuan. Saya melihat langkah seorang caleg Bondowoso itu hanya strategi politik untuk meraih iba masyarakat agar dipilih pada Pemilu 2024," ujar Ahmad Abu Sofyan ke wartawan, Rabu 17 Januari 2024.
Berbagai strategi politik tersebut, menurut Ahmad Abu Sofyan, digunakan dalam persaingan demi meraih suara dari pemilih dalam kontestasi politik praktis. Seperti terjadi pada kontestasi Pemilu, baik Pilpres, Pileg, dan Pilkada.
"Nah, bisa jadi caleg di Bondowoso melelang ginjalnya untuk biaya kampanye Pemilu 2024 yang viral di medsos dan menjadi pemberitaan di berbagai media online, media cetak, dan televisi, itu juga bagian dari strategi politiknya demi meraih suara," ujar Dekan FISIP Universitas Bondowoso itu.
Ahmad Abu Sofyan juga mengungkapkan, langkah strategi politik semacam itu untuk merebut simpati hingga rasa iba dari masyarakat agar dipilih saat Pemilu 2024. Karena, masyarakat biasanya iba melihat ada caleg harus berkorban dengan niatan tulus, tapi tidak didukung finansial.
"Jadi, rasa iba bisa saja berubah menjadi simpati, hingga dimungkinkan memilih caleg atau parpol tersebut. Itu juga merupakan salah satu strategi politik untuk meraih suara dari masyarakat pemilih," ungkapnya.
Untuk diketahui, pria berusia 47 tahun maju sebagai caleg PAN untuk DPRD Bondowoso pada Pemilu 2024. Warga Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, ini caleg PSN nomor urut 9 Dapil I Bondowoso (Kecamatan Bondowoso, Tenggarang, dan Wonosari)
Erfin melelangkan ginjalnya untuk biaya melakukan kampanye. Karena, mantan Kades Bataan periode 2007-2013 ini membutuhkan sekitar Rp300 juta untuk biaya mencetak alat peraga kampanye (APK) hingga penggalangan suara.
Ditemui sejumlah wartawan di rumahnya, Erfin mengatakan, lelang ginjalnya dilakukan melalui aplikasi pertemanan di medsos dan langsung door to door kepada masyarakat sekaligus kampanye. Namun, sampai saat ini, belum ada yang menawar ginjal Erfin yang pernah kalah dalam Pilkades Kajar 2021.
Advertisement