Cal Crutchlow Resmi Pensiun Usai MotoGP Portugal
Cal Crutchlow akan menjalani balapan terakhirnya bersama LCR Honda sekaligus menutup lembarannya sebagai seorang pembalap pada MotoGP Portugal, Minggu 22 November 2020.
Pembalap LCR Honda Castrol ini akan berganti status sebagai test rider alias pembalap penguji tim Yamaha pada musim depan. Rider senior berusia 35 tahun itu menggantikan peran yang sebelumnya diemban Jorge Lorenzo.
Keputusan untuk berhenti membalap sudah Cal Crutchlow diskusikan dengan keluarganya sebelumnya. Saat pria 35 tahun itu memberitahukan hal tersebut, anak perempuannya yang bernama Willow menangis haru.
"Saya mendiskusikannya dengan keluarga saya, saya berdiskusi dengan istri saya Lucy. Saya dan Lucy mengabarkan kepada Willow bahwa saya tidak akan membalap lagi musim depan," kata Cal Crutchlow dikutip dari MotoGP.
"Willow duduk di kursi belakang mobil kami dan dia berkata 'apakah ayah bakal lebih sering di rumah?'. Saya jawab 'ya' dan kemudian dia menangis bahagia," sambung dia.
Cal Crutchlow pindah dari WorldSBK ke MotoGP pada 2011. Selama berkarir di ajang Grand Prix, ia pernah membela Monster Yamaha Tech 3, Ducati Team, dan LCR Honda. Sejauh ini, pembalap kelahiran 29 Oktober 1985 iniĀ mengoleksi 19 podium, tiga di antaranya merupakan kemenangan. Seri Portugal akan jadi balapan terakhirnya di MotoGP.
Rider Inggris ini mengaku bakal terasa aneh baginya meninggalkan MotoGP tahun depan, terutama jika mengingat ia takkan lagi bisa menghabiskan waktu dengan rider Pramac Racing, Jack Miller, dan rider EG 0,0 Marc VDS Moto2, Sam Lowes.
"Meninggalkan MotoGP bakal terasa sangat aneh. Jack dan Sam merupakan dua dari enam orang di paddock yang saya anggap sahabat. Kami sering bertemu, dan tahun ini malah nyaris kelewat sering. Selama ini, saya selalu bisa mengandalkan mereka ketika saya dapat masalah, dan begitu juga sebaliknya bagi mereka," ujar Cal Crutchlow.
Ia juga menyebut bahwa media massa pasti bakal merindukannya, karena ia merupakan rider paling blak-blakan dalam memberikan pernyataan. Menurutnya, tak ada pembalap yang seberani dirinya dalam mengungkap realita. Ia bahkan menyebut para rivalnya 'robot membosankan'.
"Nanti, kalian harus menghadapi banyak cerita dari para 'robot' membosankan ini dalam wawancara, dan parahnya lagi, kalian harus mendengarkan mereka. Tapi saya janji bakal dengar semua wawancara tiap Kamis sebelum balapan dan bakal menceritakan kisah yang sebenarnya, walau saya takkan selalu hadir di paddock!" ungkapnya.
Juara World Supersport 2009 ini menyesalkan hingga ia pensiun belum ada pembalap Inggris yang berpotensi besar meneruskan kiprahnya di MotoGP. Lowes pernah turun di kelas tertinggi bersama Aprilia pada 2017, namun hasil buruk dan usia yang tak lagi muda membuatnya sulit untuk naik kelas lagi.
Di lain sisi ada John McPhee di Moto3, namun ia masih harus menunjukkan konsistensi performa jika ingin naik kelas. Jake Dixon merupakan rider Moto2 yang paling menjanjikan untuk saat ini, namun masih harus unjuk gigi lebih baik lagi musim depan demi dapat tempat di MotoGP pada 2022.
"Situasi Inggris tidaklah baik. Jelas kami punya beberapa rider bertalenta, tapi tetap mengkhawatirkan. Saya rasa bakal sulit menemukan rider Inggris yang baik dalam waktu dekat. Tapi sebagai rider Inggris, saya tentu sangat menantikan kedatangan rider lain di MotoGP," pungkasnya.
Advertisement