Cak Sapari Dimakamkan di Dukuh Kupang Surabaya
Seniman ludruk, Cak Sapari meninggal dunia, hari ini. Jenazah pelawak legendaris itu dimandikan di rumah pribadinya di kawasan Simo Mulyo Surabaya. Usai proses pemandian tersebut, jenazah dibawa ke Masjid Nurur Rahmah sekitar pukul 09.00 WIB.
Jenazah dibawa menggunakan ambulans. Sesampainya di masjid, para pelayat pun menggelar salat jenazah untuk almarhum Cak Sapari. Salah satu rekan seniman, Djadi Galajapo tampak mengikuti salah jenazah berjemaah.
Djadi Galajapo mengatakan, dirinya sempat melihat kondisi jenazah Cak Sapari untuk terakhir kalinya. Saat itu, tubuh Djadi Galajapo langsung lemas.
“Semua yang bernyawa pasti melewati pintu itu untuk bertemu Allah SWT,” kata Djadi usai salat jenazah.
Djadi Galajapo berharap perjalanan Cak Sapari di akhirat lancar dan tak terhalang dosa apa pun di dunia. Ia juga ingin agar pihak keluarga rekanya itu mengikhlaskan kepergian almarhum.
“Kami mewakili keluarga bila ada hutang piutang yang menghalangi perjalanan beliau mohon diikhlaskan atau mungkin bisa langsung berhubungan dengan keluarga,” jelasnya.
Djadi Galajapo mengungkapkan, selama menampilkan seni komedi, ia dan Cak Sapari terkadang tak luput dari lawakan yang menyinggung perasaan orang lain. Ia pun berharap agar pihak yang merasa tersinggung untuk bisa memaafkan.
“Mohon maaf pada masyarakat agar beliau cepat masuk surga, kalau nggak ada sesuatu yang negatif. Beliau sulit masuk surga bila penonton tidak memaafkan,” ucapnya.
Usai salat, jenazah Cak Sapari kemudian dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Kupang 1. Sejumlah warga dan keluarga mengikuti iring-iringan jenazah untuk proses pemakaman.
Seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, Cak Sapari dalam kondisi sakit masih mempunyai tenaga untuk merampungkan film Lara Ati. Sayangnya, saat film arahan sutradara Bayu Skak itu tayang di bioskop Tanah Air, Cak Sapari meninggal dunia.
Selamat jalan Cak!