Cak Angga: Pengusaha dan Pemimpin Harus Memiliki Sikap 'Sintasan'
Masa pandemi Covid ini menjadi ajang pembuktian bagi para pemimpin dan pengusaha seberapa tangguh mereka dalam menanganani krisis. Karena pemimpin bisa dikatakan tangguh jika dia bisa sanggup melewati masa-masa krisis seperti sekarang. Untuk bisa melewati krisis seperti sekarang tak bisa dilakukan dengan cara biasa, melainkan harus memiliki sikap mental yang luar biasa.
Pengusaha sukses asal Surabaya sekaligus politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sutjipto Joe Angga berbagi pengalaman dan pemikirannya soal bagaimana
bisa melewati masa krisis seperti sekarang ini.
Pria yang akrab dipanggil Cak Angga itu menyebut pemimpin dan pengusaha harus punya tiga prinsip yang wajib dimiliki. Tiga prinsip yang akan membentuk sikap ideal pengusaha itu disebut dengan istilah "Sintasan," yaitu singkatan dari konsistensi, integritas, dan kepedulian. Menurut Cak Angga, tanpa prinsip Sintasan, sulit bagi seseorang untuk menjadi pemimpin yang berhasil.
"Pertama adalah konsistensi. Setiap pengusaha muda wajib memiliki konsistensi dalam mengelola usahanya. Jangan mudah bosan dan cepat putus asa. Memulai usaha memang sering kali tak gampang. Maka dari itu, kita perlu konsisten," kata Cak Angga.
Politisi PDIP itu memuji para pengusaha muda yang konsisten menunjukkan semangat enterpreneurship dan tidak mudah mengeluh, sehingga mereka tetap bertahan dalam situasi yang tak baik.
Cak Angga juga menilai krisis akibat pandemi ini laksana badai yang mendorong pelaut semakin tangkas mengendalikan kapalnya. "Krisis ini melatih daya tahan pengusaha, sekaligus bisa membuka peluang-peluang baru bagi para pengusaha muda," ujarnya.
Dia melanjutkan, sikap penting kedua ialah integritas, yaitu suatu kualitas diri seseorang yang menunjukkan kesatuan yang utuh antara ucapan dan tindakan.
"Jika berjanji harus ditepati. Orang yang berintegritas memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan. Itu sudah hukum alam," kata Cak Angga.
Sikap yang ketiga adalah kepedulian. Peduli ialah sikap memperhatikan dan bertindak pro aktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar.
"Seperti yang dulu pernah saya katakan, peduli itu kerelaan kita melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi pada pegawainya. Seorang pengusaha wajib memiliki sikap kepedulian ini," imbuhnya.
Surabaya, kata Cak Angga, telah melahirkan banyak pengusaha besar yang memulai usaha mereka dari bawah. Namun, dengan sikap Sintasan yang tanpa sadar mereka miliki, para pengusaha ini akhirnya menjadi berhasil dan memiliki kisah hidup yang bisa jadi pelajaran bagi generasi muda sekarang.
"Sebagai pengusaha muda, adik-adik kita perlu memiliki tiga rangkap kualitas Sintasan. Konsistensi itu sangat dibutuhkan. Konsisten itu sama dengan pendirian yang tetap, tidak labil oleh situasi apa pun dari waktu ke waktu," terangnya.
Pria bergelar doktor itu menambahkan, seorang pengusaha juga perlu memiliki integritas, karena integritas merupakan salah satu atribut kunci yang harus dimiliki seorang pengusaha.
"Apa yang ia janjikan kepada siapa pun, wajib ia penuhi. Itulah integritas," jelasnya.
Pria yang namanya santer disebut di bursa calon wali kota Surabaya itu juga mengutarakan, setiap perusahaan membutuhkan pemimpin atau pengusaha yang peduli, yaitu sosok yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada para pegawainya dan masyarakat.
Di saat yang sama Cak Angga menambahkan, prinsip Sintasan sebaiknya juga dimiliki para pemimpin politik, termasuk Kota Surabaya.
"Kekuasaan itu bisa mencenderungkan dan memberi peluang besar bagi penguasa untuk korupsi. Apa lagi sistem politik sudah dikenal sangat buruk dan memberi peluang kepala daerah lakukan korupsi," ujarnya.
Penjualan maupun alih fungsi fasos, fasum, TKD, pencaplokan tanah oloran, kurangnya transparansi administrasi, seperti harga satuan belanja, pelanggaran etika dalam politik dan pencitraan berlebihan, drama bertopeng, kongkalikong antarpenguasa daerah dengan penguasa hukum, belum lagi kongkalikong antara oknum penguasa, pengusaha hitam dan oknum penguasa hukum, itu semua menjadi tantangan yang hanya bisa diatasi dengan prinsip Sintasan.
Politisi PDIP Sutjipto Joe Angga mengatakan, rakyat tidak berdaya dalam hal mengontrol penguasa, sehingga hanya bisa berharap semuanya menjadi lebih baik dengan terpilihnya kepala daerah yang mempunyai prinsip Sintasan.