Cak Anam Datangkan Malaikat dan Jin Bendung Eksekusi Astranawa
Mantan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Choirul Anam menolak menyerahkan Graha Astranawa kepada PKB Jatim. Anam bahkan berkoar akan mengerahkan jin dan malaikat untuk menghadang proses eksekusi dari PKB Jatim.
"Hari Rabu, 13 November 2019 besok, saya undang wartawan semua untuk datang. Mereka kalau mau eksekusi pakai cara kekerasan, lihat apa yang kita kerahkan, jin dan malaikat seisi ruangan ini akan melawan," kata Anam saat ditemui di Graha Astranawa, Surabaya, Senin 11 November 2019.
Anam tak menyangkal telah menerima surat untuk segera mengosongkan Graha Astranawa dari pengadilan, setelah kasusnya kalah.
"Lihat, hakim dulu awalnya bilang tenang semua bisa diatur. Lah saya bilang saya gak mau keluar uang apa pun karena ini milik saya. Saya kemudian dikalahkan dan ternyata uang yang bicara sekarang. Pengadilan negeri bukan tempat untuk mengadili, hanya pengadilan tuhan yang maha benar," ujarnya.
Anam mengaku membeli tanah tersebut hasil hibah dari Yayasan Kas Pembangunan sekitar tahun 1997, setahun sebelum PKB didirikan.
"Ini bukan pemberian YKP. Ini saya beli pada 14 Juni 1997 dan ada bukti 4 STHM. Dulu saya dan lima kiai sepuh di Jatim membangun PKB," katanya.
Anam membeberkan bahwa dulu diminta Gus Dur untuk mencari tempat untuk dijadikan kantor DPW PKB Jatim. Anam kemudian meminjamkan Graha Astranawa sebagai kantor DPW.
"Saya bilang ke Gus Dur, daripada gak saya pakai dan eman uangnya buat ngontrak. Akhirnya dipakai di sini, namun air dan listrik partai yang membayar," katanya.
"Karena saya dulu ketua PKB, sehingga ngasih dua ruangan di Astranawa untuk kantor DPW PKB Jatim, lha kok sekarang hak saya dirampok," katanya.
Kata Anam, sampai kapanpun ia akan melawan PKB. Anam menilai karena yang dilakukan partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu adalah bentuk perampokan.
"Menurut hukum positif dan hukum agama adalah perampokan, makanya saya harus melawan. Bahkan, kalau saya mati itu kan jihad,” kartanya.