Cairan Hand Sanitizer Bisa Membuat Tangan Terbakar?
Kabar tentang penggunaan hand sanitizer bisa membakar tangan beredar di media sosial dan grup-grup WhatsApp, Senin 23 Maret 2020.
Gambar dua tangan terbakar disertai keterangan, "Setelah pakai sanitizer, ibu ini nyalakan kompor, tangannya kesambar api dan terbakar".
Ngopibareng.id menelusuri gambar tersebut rupanya berasal dari akun Facebook Ratna Tanjung. Dia mengunggah gambar tangan dengan luka bakar. Akun ini kemudian mengaitkan gambar tersebut dengan kabar penggunaan hand sanitizer bisa membuat tangan terbakar.
"Perhatian semua orang!!! Saya baru saja mendengar berita buruk. Keluarga seorang teman memakai ALKOHOL GEL pembersih tangan dan pergi ke dapur untuk memasak. Akibatnya, kompor gas dinyalakan dan tangannya terbakar. Karena dia memakai ALKOHOL GEL dan pergi ke dapur, dia tidak mencuci tangannya. Kami memeriksa Pembersih tangan mengandung alkohol, jadi mudah terbakar. Saya harap semua orang harus mencuci tangan sebelum memasak. Jangan ceroboh. Berbagi itu nyata, bukan bercanda, ingat! Ingat! Tolong teruskan, semoga tdk ada korban lg," tulis akun Facebook Ratna Tanjung.
Konten tersebut telah 142 kali dibagikan dan mendapat 50 komentar netizen. Namun sayang, klaim yang diunggah tidak menyertakan lokasi dan kapan peristiwa tersebut terjadi.
Terkait potensi hand sanitizer memicu luka bakar pernah diungkap dalam artikel berjudul, "Cecair Pembasmi Kuman Boleh Terbakar Jika Terdedah Suhu Tinggi" dimuat situs Malaysia, bharian.com.my, pada Sabtu 21 Maret 2020.
Cecair pembasmi kuman atau pembersih tangan khususnya yang berasaskan alkohol tidak boleh disimpan dalam kereta kerana berpotensi untuk terbakar disebabkan suhu tinggi.
Presiden Persatuan Perubatan Malaysia (MMA), Dr N Ganabaskaran, berkata cecair itu perlu disimpan jauh dari suhu tinggi atau dielak terdedah kepada api supaya tidak mengundang bahaya.
Artikel berjudul "Cops Warn of ‘Spray Sanitizer’ Sold at NJ 7-Eleven After Mom Reports Son’s Burns" pernah dimuat situs nbcnewyork.com pada 10 Maret 2020.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa polisi di New Jersey, Amerika Serikat mendapat laporan adanya bocah laki-laki mengalami luka mirip terbakar di tangan dan kakinya setelah menggunakan hand sanitizer.
Bocah laki-laki itu mengalami luka bakar tingkat pertama. Lengan dan betis yang terkena semprotan hand sanitizer tampak memerah.
Menurut Pusat Informasi Bioteknologi Nasional, ada beberapa bahan yang tercantum dalam botol hand sanitizer tersebut. Di antaranya Octyl decyl dimethyl ammonium chloride dan Dioctyl dimethyl ammonium chloride, yang dapat menyebabkan luka bakar kulit yang parah.
Kini polisi setempat melarang obat tersebut dan telah menutup toko yang menjual hand sanitizer yang dianggap membahayakan itu.