Cafe Bibliotic Hello, Ngobrol Paling Santai di Negeri Sakura
MENIKMATI kopi tak memandang tempat. Bisa di kampung sendiri, dengan menikmati dangdut. Bisa juga di negeri asing. Kopi telah menjadi bagian dari seharian dalam bergaul.
Dalam kaitan misi kebudayaan, sejumlah aktivis kebudayaan berkesempatan berkunjung ke Jepang, belum lama ini. Tepatnya, di Kyoto. Sebelum melakukan aktivitas yang menjadi tujuan kami, baik di Kyoto Art Center, Universitas Kyoto, maupun di Museum Kyoto, sesampai di hotel di kawasan yang bersih, terletak di Nijo, atau kawasan Yanagiyabamba, ada sebuah tempat paling nyaman: Cafe Bibliotic Hello.
Terletak kawasan dengan rumah-rumah kayu tua tradisional Kyoto. Kafe ini, sesuai namanya, Cafe Bibliotic Hello, dilengkapi dengan perpustakaan. Baik di lantai dasar maupun di lantai dua, kita bisa ambil salah satu buku, yang tersedia di rak-rak di dinding.
“Di sini Anda bisa menikmati kopi, teh, kue, kue kering atau makan malam jika Anda benar-benar lapar,” tutur seorang pelayan ketika kami telah memilih meja dan menempati duduk.
Seketika kita teringat Kafe Pustaka yang disediakan di Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM). Konsepnya, agar perpustakaan di kampus negeri kota Malang itu ramai dikunjungi mahasiswa dan para dosennya, Prof Djoko Saryono (Kepala Perpustakaan UM) menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Seperti internet dan kafe. Di sinilah, kafe menjadi bagian dari perpustakaan.
Sedang Cafe Bibliotic Hello, sengaja dikonsep sebuah kafe, yang menyediakan perpustakaan kepada para pengunjungnya. Tapi, itulah yang belum ada di Indonesia. Di Surabaya pun ada di kawasan Cokroaminoto, namun tidak dalam serangkaian perpustakaannya.
Ceria-modern
Seraya menikmati kopi, ada menu "Old Fashioned" sejenis buah yang hancur dengan es krim. Suasana di sini super santai. Tak seperti umumnya kafe, yang setelah kita memesan habis menikmati lalu selesai. Di sini, kita bisa leluasa untuk membuka-buka buku, membacanya dan berdiskusi.
“Lebih nyaman di sini. Suasana khas Jepang, lengkap dengan kayu-kayunya,” kata M Faishal Aminuddin, peneliti dan dosen Universitas Brawijaya, yang bersama-sama Taufik Monyong dalam rangkaian kegiatan kami.
Sesekali, pelayan yang ramah itu, menambahi air mineral pada gelas kami. Air mineral disediakan gratis, dan selalu diisi manakala di gelas mau habis.
Cafe Bibliotic Hello, menawarkan keriangan suasana. Nyaman, sekaligus penuh nuansa kemajuan pengetahuan. Bila Anda berkesempatan ke Negeri Sakura itu, bisa menikmati suasana sore hingga malam. (adi)