Caddy Cantik Ini Dibunuh Psikopat. Sudah Dua Kali Lakukan Hal Sama
Kristian Ari Wibowo, pemuda 30 tahun ini tertunduk lesu sangat diperiksa polisi di Markas Polres Blora, Jawa Tengah. Dia dibekuk polisi karena telah tega menghabisi nyawa teman kencannya, Ferin Diah Anjani (21). Korban bahkan dibakar hidup-hidup meregang nyawa.
Kapolres Blora AKBP Saptono mengungkap korban dibakar setelah disiram satu liter bensin oleh pelaku. Sebelum dibakar, korban terlebih dahulu dihujani bogem mentah dan dicekik oleh pelaku hingga tak sadarkan diri.
"Jadi pelaku ini usai kencan langsung menganiaya korban dengan diikat dan dibekap,"kata Saptono saat dikonfirmasi media.
Penganiayaan tersebut dilakukan pelaku di kamar hotel tempat keduanya menginap. Usai dianiaya hingga tak sadarkan diri, tangan dan kaki korban diikat pelaku kemudian tubuhnya ditutup sprei hotel.
Kemudian, pelaku membawa tubuh korban yang sudah tak berdaya ke dalam mobil Honda Jazz yang ia sewa. Dalam perjalanan pelaku kembali menganiaya korban dengan tangan kosong dan akhirnya membawanya ke kawasan hutan di Blora.
"Jadi melihat korban masih hidup, akhirnya pelaku menurunkan korban di hutan. Melihat tidak ada orang akhirnya, pelaku menyiram bensin satu liter ke tubuh korban dengan dibakar hidup-hidup. Usai dibakar melihat kondisi aman, pelaku meninggalkan korban di hutan," terangnya.
Saptono menjelaskan keterangan korban dibakar hidup-hidup berdasarkan keterangan dari penyelidikan tim Labfor Polda Jateng.
"Jadi korban dibakar ada hasil autopsi di sisi lain pelaku mengakuinya," katanya.
Dalam penyelidikan polisi, pria sadis ini ternyata berprofesi sebagai Manajer Front Office di sebuah hotel di Semarang, Jawa Tengah.
Di hadapan polisi, Kritiyan Ari Wibowo mengakui semua perbuatannya telah membunuh korban dengan cara dibakar terlebih dahulu
Lebih mengejutkannya lagi, Ari Wibowo juga mengaku membunuh perempuan lain dan membakar jasad korbannya pada tahun 2011 silam. Perbuatannya tersebut tidak terungkap selama 7 tahun.
"Dan ini juga setelah kita interogasi, pelaku ini melakukan hal yang sama pada tahun 2011, dengan motif mengambil mobil korban. Dengan TKP di Todanan yang dulu sampai sekarang belum terungkap itu," ujarnya
Pelakunya sama. Polisi menduga pelaku kembali mengulangi perbuatannya karena aksinya pada tahun 2011 tidak terungkap.
"Jadi karena mungkin dulu pernah melakukan hal yang sama, berpikiran seperti itu tidak bisa terungkap, jadi diulangi lagi dia (pelaku)," imbuhnya.
Sebelumnya, warga Desa Sendang Wates, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, gempar dengan penemuan sosok mayat perempuan, Rabu 1 Agustus pagi kemarin. Sesosok mayat tanpa identitas dengan kondisi hangus terbakar itu ditemukan warga di kawasan hutan wilayah Desa Sendang Wates.
Sekujur tubuhnya hangus terbakar, sidik jarinya pun turut terbakar hingga sulit dikenali. Jasad tersebut pun sempat dimakamkan karena tak kunjung diketahui identitasnya.
Orang-orang yang tinggal disekitar penemuan mayat pun tidak ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya. Setelah polisi melakukan berbagai upaya mengungkap kejahatan keji ini, polisi pun berhasil mengungkap identitas perempuan malang tersebut, pada Minggu, 5 Agustus. (amr)