Cabuli 21 Anak SD di Banyuwangi, Saksi: Dia Tua, Tak Mungkin!
Perbuatan cabul penjual mainan keliling, MM, 50 tahun, dilakukan di luar pagar Sekolah Dasar (SD) tempat para korban sekolah. Pria warga Kelurahan Kertosari, Banyuwangi ini, setiap harinya mangkal di depan SD tersebut. Dia berjualan mainan anak-anak dengan menggunakan sepeda kayuh.
Salah seorang warga yang tinggal di dekat sekolah tersebut, IS, 60 tahun, mengaku terkejut saat mendengar kabar tentang kasus pencabulan yang dilakukan MM. Dia mengaku saat kasus ini mulai ramai, dirinya sedang tidak ada di rumah.
“Saya sedang pergi ke Banyuwangi selatan, dapat kabar ramai-ramai masalah itu,” jelasnya kepada Ngopibareng.id, Rabu, 15 Februari 2023.
Dia menjelaskan, selain tersangka, kadang-kadang ada penjual mainan lain di depan sekolah itu. Namun yang setiap hari berjualan di sana hanya MM saja. Sedangkan penjual yang lain hanya sesekali saja datang berjualan di sana.
Pantauan Ngopibareng.id, SD tempat para korban bersekolah ini berada di sebuah gang buntu. Sehingga relatif tidak banyak orang yang melintas di gang yang sudah di berjalan paving itu. Hanya warga yang tinggal di sana saja yang sering melintas.
Pria ini mengaku, beberapa kali memang melihat pelaku memangku anak kecil. Pelaku memangku anak-anak dengan kursi kayu kecil yang dibawanya. Namun, dia tidak merasa curiga. Selama ini dia menduga anak yang dipangku adalah kerabat pelaku sendiri. “Saya kira itu cucunya sendiri, jadi saya tidak curiga,” katanya.
Selain itu, menurutnya, pelaku usianya sudah cukup tua. Sehingga dirinya tidak menaruh kecurigaan pelaku akan berbuat yang tidak-tidak. “Saya pikir dia kan orang tua, tidak mungkin berbuat seperti itu,” katanya.
Setelah kejadian ini ramai dan telah ditangani polisi, IS mengaku mendapatkan cerita dari salah seorang warga. Ada warga yang menceritakan anak gadisnya dicium pelaku. Setelah dicium, gadis kecil tersebut diberi mainan. “Saya kaget sekali mendengar cerita itu,” ujarnya.
Untuk diketahui, perbuatan cabul penjual mainan terungkap setelah kepala sekolah SD tempat korban bersekolah memergoki pelaku sedang melakukan perbuatannya. Kebetulan, saat itu kepala sekolah tersebut baru kembali ke sekolah setelah mengikuti kegiatan di luar sekolah.
“Kepala sekolah itu melihat dan mengetahui, menyaksikan langsung tersangka sedang memangku salah satu korban,” ujar Kanit Reskrim Polsek Banyuwangi, Ipda Wijoyo Selasa, 14 Februari 2023.
Mulanya hanya dua korban yang melapor ke Polsek. Namun, pihak sekolah kemudian berinisiatif mengumpulkan muri kelas I sampai kelas VI tanpa terkecuali. Selanjutnya, murid-murid tersebut ditanya siapa yang pernah mengalami pencabulan dari pelaku.
“Ternyata ada 21 siswi yang mengaku pernah dicium oleh pelaku, 21 orang ini sudah termasuk yang melapor,” jelasnya.
Para korban ini tidak hanya siswi kelas I. Tapi ada juga siswi kelas II sampai siswi kelas VI. Mereka rata-rata mengalami pencabulan tersebut dalam sebulan terakhir. Pelaku, lanjutnya, melakukan perbuatannya saat jam pulang sekolah. Korban yang melintas di dekat lokasi pelaku berjualan ditarik tangannya untuk mendekat ke tempat pelaku berjualan.
Selanjutnya, dengan bujuk rayu pelaku melakukan pencabulan pada korban-korbannya. Pelaku memangku korban. Kemudian menciumi bagian kening, pipi kiri dan kanan hingga bibir korban. Setelah dicabuli, korban diberikan imbalan berupa uang senilai Rp3 ribu atau mainan kesukaan korban. “Diduga kuat pelaku memberikan imbalan agar korban tidak melapor pada orang tuanya,” ujarnya.
Advertisement