Harganya Mahal, Tanaman Cabai di Kediri Rawan Pencurian
Mahalnya harga cabai di pasaran hingga tembus Rp120 ribu per kilo, membuat sejumlah petani was-was. Petani khawatir jika tanaman cabai yang belum dipanen, dicuri orang.
Untuk mengantisipasi hal itu, sejumlah petani cabai di Dusun Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, mulai melakukan penjagaan di setiap lahan masing-masing.
"Tempo hari, ada orang mau ambil cabai, tapi keburu kepergok pemiliknya. Cabainya ditinggal di lokasi, pelaku kabur. Kejadinya sekitar seminggu lalu, milik petani Gapoktan," kata Taman, petani cabai, asal Dusun Desa Paron, Sabtu 13 Maret 2021 siang.
Pasca kejadian itu, Taman mengaku dirinya setiap hari harus menjaga lahan tanaman cabainya, seluas 100 RU atau sekitar 140 meter persegi, setiap malam hingga menjelang subuh.
"Saya nggak pernah kehilangan, tapi ya buat jaga-jaga aja takutnya nanti kejadian. Saya kalau jaga sendirian di sini, kadang mulai jam 00.00 WIB, sampai jelang subuh, " ujar pria berusia 51 tahun ini.
Lebih lanjut, bapak dua anak ini kembali bercerita, jika setiap malam berjaga dirinya tidak pernah membekali diri dengan senjata tajam. "Sebenarnya tidak perlu mencuri, minta saja akan saya beri, tapi alhamdulilah tanaman cabai saya nggak pernah dicuri, " kata Taman yang baru tiga tahun berprofesi sebagai petani.
Setiap harinya, Taman menggarap tanaman cabai ditemani oleh istrinya bernama Siti. Setiap kali panen, ia mengaku cabai rawitnya ia jual ke pengepul laku Rp 95 ribu perkilo.
Meski untung, ia tidak mau menggunakan uang tersebut untuk foya-foya. Keuntungan hasil menjual cabai ia tabung dan dipergunakan untuk keperluan kebutuhan hidup seperlunya.
Advertisement