Cabai Keriting dan Telur Naik, yang Lain Diprediksi Ikut
Harga kebutuhan pokok dan bumbu dapur mulai merangkak naik dalam satu pekan ini. Kenaikan sempat dipicu pengumuman kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Sabtu 3 September 2022.
Di Pasar Besar Kota Bojonegoro, bumbu dapur yang sudah jelas naik, seperti cabai keriting di pasaran mencapai Rp 70 ribu per kilogramnya dari sebelumnya Rp50 ribu per kilogramnya. Begitu juga dengan cabai merah besar (cabai lompong) Rp60 ribu perkilogramnya dari sebelumnya RP 45 ribu per kilogramnya. Selain mahal, khususnya cabai keriting juga mulai langka I pasaran.
Yang juga masih bertahan, yaitu telur ayam ras sebesar Rp 29 ribu per kilogramnya. Harga telur ini masih bertahan hingga dua pekan ini. Karena semenjak satu bulan terakhir, harga telur ayam ras di kisaran antara Rp 28 ribu per kilogram hingga Rp 30 ribu per kilogramnya.
Murno, pedagang kebutuhan pokok di Pasar Besar Bojonegoro mengakui, harga telur dalam dua pekan ini diprediksi sulit turun. Apalagi stok telur juga berkurang di pasaran. Setoran dari luar rata-rata 15 tray karton telur dalam sehari, kini turun menjadi 10 hingga 12 tray karton telur per harinya.”Agak susah dapatkan barangnya (telur),” ujarnya pada Ngopibareng.id. Minggu 4 Agustus 2022.
Keluhan sama datang dari pengelola warung makan di Bojonegoro. Menurut Ny. Asri,38, tahun, di Kelurahan Ledok Kulon. Menurutnya, dalam satu pekan ini belum menaikkan harga makanan di warungnya. Tetapi yang dilakukan mengurangi ukuran, terutama lauk pauk.”Belum kita naikkan. Cuma kita siasati ukurannya,” ujarnya di warungnya di Jalan Thamrin, Bojonegoro.
Tetapi, dengan adanya harga BBM yang naik, kemungkinan bisa memicu kebutuhan pokok naik juga. Seperti beras, gula, tepung terigu dan kebutuhan lainnya di pasaran.
Sementara itu pihak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, seluruh sector usaha akan terdampak, baik langsung dan tidak langsung atas kenaikan BBM. Karena kenaikan harga BBM kan langsung memberi beban aktivitas logistic di sector usaha.”Hampir semua pelaku usaha akan terkena dampak dari sisi daya beli masyarakat,” ujarnya dikutip Tempo, Minggu 4 September 2022.
Seperti diketahui harga BBM naik. Seperti pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Kemudian pertamax dari Rp12500 naik menjadi Rp 14.500 per liternya.