Buya Syafii Maarif Jalani 3.596 'Penembakan' Batu Ginjal
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif dirawat di rumah sakit sejak Selasa, 23 Juli 2019. Hasil pemeriksaan medis sementara, Buya Syafii Maarif mengalami gangguan di saluran kencing.
Setelah tiga hari menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Jawa Tengah, Buya Syafii Maarif dirujuk ke Rumah Sakit Pusat TNI AU (RSPAU) Hardjolukito Jogjakarta, untuk menjalani tindakan penembakan batu ginjal.
Kondisi terbaru Buya Syafii Maarif disampaikan dalam akun Twitter Maarif Institute. Tokoh nasional berusia 84 tahun itu menjelaskan kondisi terkini kesehatannya dan menyampaikan pernyatan terima kasih atas segala doa dan perhatian yang dia terima.
"Para sahabat yang mulia, terima kasih atas segala doa dan perhatian terhadap sakit yang saya alami sejak Selasa 23 Juli ini," dikutip dari akun Twitter @maarifinstitute, Sabtu 27 Juli 2019.
Buya Syafii Maarif mengatakan bahwa tindakan penembakan batu ginjalnya telah dijalani dengan lancar. Dia telah menjalani penembakan tiga batu ginjal bagian kanan sebanyak 3.596 kali pada Jumat malam kemarin. Tindakan medis itu dipimpin oleh Urolog dr Nur dari RSPAU Hardjolukito Jogjakarta.
"Penembakan tiga batu ginjal bagian kanan sebanyak 3.596 kali pada Jumat malam 26 Juli telah berhasil dengan baik di RSPAU Hardjolukito di bawah pimpinan urulog Dr Nur yang baik hati," terang pria kelahiran 31 Mei 1935 ini.
Riwayat Medis
Pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping menjelaskan sebagian riwayat medis Buya Syafii Maarif. "Sebelumnya beliau hanya rawat jalan biasa, kontrol rutin. Cuma tidak terdeteksi sakit (yang dikeluhkan) ini," kata Direktur RS PKU Muhammadiyah Gamping, Ahmad Faesol.
Menurut Ahmad, sakit yang kini tengah diobati baru dirasakan Buya Syafii Maarif pada Senin, 22 Juli 2019. "Beliau merasakan sakit pada malam Selasa, kemudian Selasa pagi periksa," jelasnya.
Buya Syafii Maarif yang kini menjabat anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini kemudian dianjurkan menjalani rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Dokter melakukan pemeriksaan USG dan CT scan.
"Ada dua dokter yang menangani, penyakit dalam dan urologi. Buya Syafii Maarif dianjurkan rawat inap. Dirujuk ke RS Hardjolukito karena di sana ada alat medis yang lebih lengkap. Buya dirawat kembali di PKU untuk memantau progres treatment," terang Ahmad.
Advertisement