Alasan Butet Sentil Pemimpin yang Seorang Penculik
Monolog Butet Kertaredjasa sempat menyentil soal sosok pemimpin yang seorang penculik. Sentilan itu diucapkan saat dirinya tampil pada Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 23 Juni 2023 silam.
Usai menyentil soal pemimpin yang suka menculik, seperti yang sudah diduga Butet menerima banyak hujatan. Tapi dia tak peduli.
Berkunjung dengan penampilan sederhananya ke Kantor Ngopibareng.id di Surabaya, Butet bercerita tentang banyak hal dan situasi sekarang ini. Salah satunya, dia kembali bercerita soal pantun berjudul 'Pemimpin yang Suka Menculik' yang memunculkan polemik beberapa bulan silam. Pantun ini jadi jelas sasaran dan arah tembaknya pada salah satu bakal calon presiden (bacapres). Setidaknya menjelang Pilpres 2024 mendatang.
"Yang saya nyatakan pada pantun itu adalah ketidaksiapan masyarakat yang waras jiwanya untuk dipimpin oleh penjahat," ucap Butet, Jumat 8 September 2023.
Meski dalam pantun itu Butet tidak tidak menyebutkan nama, tetapi masyarakat setidaknya sudah paham. Menurutnya, bangsa ini akan menangis apabila memiliki pemimpin seperti itu.
Butet meyakini, bahwa secara hukum dirinya tidak dapat disalahkan karena tidak melakukan penghinaan dan tidak memberikan ujaran kebencian. Dirinya hanya ingin mengatakan tidak ingin memiliki pemimpin bangsa seorang penculik.
Diakui bahwa usai pentas di Bulan Bung Karno tiga bulan silam, dirinya mendapati banyak komentar negatif dari netizen. "Dari dulu saya sudah imun dengan hal yang begitu. Asal tidak dibaca saya kan gak tahu," ucap putra mendiang Bagong Kussudiardja, seniman serba bisa asal Yogyakarta ini.
Dalam pembicaraan lain, Butet mengaku tidak ambil pusing tanggapan orang atas dirinya yang dianggap berpihak pada satu bakal calon presiden (bacapres).
Adik kandung seniman Yogyakarta (alm) Djadug Ferianto ini, menganggap bahwa itu hanya asumsi masyarakat saja. "Itu hanyalah asumsi masyarakat dan tidak keluar dari mulutnya secara langsung," tandasnya.
Advertisement