Butet Kartaredjasa Ciptakan Tari 'Nusantara Etam' untuk IKN
Butet Kartaredjasa bersama dengan penari dan pemusik dari Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) ciptakan sebuah tarian bernama "Nusantara Etam" Untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Nama Etam berasal dari bahasa Kutai yang berarti 'Kita'. Jadi tarian tersebut bermakna Nusantara Kita.
Tujuannya diciptakannya tarian ini karena masyarakat yang tinggal di IKN nantinya berasal dari beragam suku bangsa seperti Dayak, Kutai, Jawa, Melayu, dan Bugis. Maka dari itu, perlu diikat oleh sebuah seni yang menyatukan unsur-unsur budaya yang ada di Kalimantan Timur.
"Bulan Mei saya kumpulkan penari dan pemusik muridnya Djaduk, lalu saya ceritakan keprihatinan dan ide saya, lalu ayo kita berikan kontribusi kecil untuk IKN," ucapnya, Jumat, 8 September 2023.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, keinginannya menciptakan tarian gabungan beberapa etnik dari Kalimantan Timur. Karena itu, Butet ingin tarian ini diciptakan dari koreografi Dayak, Kutai, Makasar, Melayu dan Jawa.
Begitu pun musiknya, yang menggabungkan instrumen mainstream dengan unsur-unsur etnik, seperti Sampek dari Dayak, Suling asal Makasar, Gendang milik Bugis dan memiliki ciri khas Melayu dalam beat musiknya.
"Tidak bisa terbaca sebagai Jawa, tapi sebagai Nusantara, secara visual dari kostumnya tidak mewakili etnik tertentu, tapi berasa Indonesia-nya" imbuhnya.
Tarian ini sendiri ditarikan oleh 16 penari dan berdurasi enam menit. Butet menyebutkan, perlu waktu dua bulan baginya untuk membuat dan menyelesaikan pembuatan tarian tersebut.
Tarian ini divideokan, kemudian dikirimkan kepada Presiden Jokowi. Presiden merespons positif tarian tersebut. Pada 4 Agustus 2023 lalu, Presiden pun meminta para penari datang ke Istana untuk mempresentasikan.
Rencananya, tarian ini akan dipentaskan kepada masyarakat saat hari Sumpah Pemuda nanti.
Butet berharap, tarian yang diciptakannya dapat diterima baik oleh kawan-kawan dari Kalimantan Timur dan mau belajar tarian tersebut agar nantinya, ketika IKN resmi dibangun, yang menarikan adalah warga sekitar, bukan dari sanggar tarinya.
Advertisement