Bus Rombongan Guru Ponpes Pasuruan Terguling di Jalur Maut Pacet
Bus berisi rombongan wisatawan asal Pasuruan terguling di jalur maut Sendi Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, Kamis 4 November 2021. Dilaporkan bus membawa 34 penumpang.
Kecelakaan minibus dengan nomor polisi S 7046 NA itu diduga akibat rem blong. Minibus ini akhirnya menabrak pembatas jalan. Beruntung minibus yang ditumpangi rombongan guru pondok pesantren asal Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan itu tidak jatuh ke dalam jurang.
Kanit Laka Lantas Polres Mojokerto Iptu Wihandoko mengatakan bus mini yang dikemudikan Gofur warga Pasuruan melaju dari arah Batu ke Mojokerto melalui jalur ekstrem Cangar-Pacet. Ia membawa 33 penumpang.
"Bus mini dari arah Batu, setelah rekreasi di Cangar, bus turun, sempat diingatkan masyarakat jalur ini curam dan berbahaya, tapi sopir tidak menghiraukan," kata Wihandoko kepada wartawan di lokasi kecelakaan.
Sampai di turunan wilayah Sendi, Desa/Kecamatan Pacet pukul 16.30 WIB, bus mengalami rem blong. Bus itu menabrak tebing di sisi kiri jalan, lalu terguling.
"Sampai di turunan AMD terjadi rem blong, sopir berusaha menabrakkan bus ke tebing sebelah kiri, lalu ban kiri depan naik ke atas sehingga terguling," terang Wihandoko.
Sampai saat ini Wihandoko belum bisa memastikan jumlah korban terluka akibat kecelakaan tunggal ini. "Korban masih diobservasi di RS Sumberglagah dan Puskesmas Pacet. Saya cek dulu ke rumah sakit," jelasnya.
Sementara salah seorang korban berinisial D 18 tahun menyebut bus yang ditumpangi membawa 33 guru Ponpes As Salafi Al Ihsan Darul Mukmin, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan.
"Habis dari wisata ke Cangar. "Rombongan guru semua. Teman saya yang terluka ada tiga orang, ada yang tulang tangannya keluar," tandasnya.