Bus Rombongan Guru Pesantren Terguling di Mojokerto, Satu Tewas
Kecelakaan bus yang membawa rombongan guru Pondok Pesantren asal Pasuruan memakan korban. Satu dari 34 penumpang tewas akibat kejadian tersebut.
Bus yang dikemudikan Abdul Gofur 38 tahun, membawa penumpang rombongan guru Ponpes As Salafi Al Ihsan Darul Mukmin, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan itu dalam perjalanan kembali ke Pasuruan setelah berwisata di Cangar, Batu.
"34 penumpang masing-masing anak 7 orang dan 27 dewasa," kata Kanit Laka Lantas Iptu Wihandoko dalam keterangan tertulis yang diterima Ngopibareng.id, Kamis 4 November 2021.
Akibat kejadian itu, lanjut Wihandoko, dilaporkan 9 orang mengalami luka-luka dan satu korban bernama Hadi alamat Desa/Kecamatan Sukorejo, Pasuruan meninggal dunia. "Identitas dan kondisi korban, satu meninggal dunia, satu luka berat, dua luka ringan dan luka lecet sebanyak 6 orang," jelasnya.
Kecelakaan mini bus nopol S 7046 NA itu diduga akibat rem blong dan menabrak pembatas jalan. Beruntung mini bus yang ditumpangi rombongan guru Pondok Pesantren asal Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan itu tidak jatuh ke dalam jurang.
Bus yang dikemudikan Gofur warga Pasuruan melaju dari arah Batu ke Mojokerto melalui jalur ekstrem Cangar-Pacet. Ia membawa 33 penumpang. "Bus mini dari arah Batu, setelah rekreasi di Cangar, bus turun, sempat diingatkan masyarakat jalur ini curam dan berbahaya, tapi sopir tidak menghiraukan," kata Wihandoko kepada wartawan di lokasi kecelakaan.
Sampai di turunan wilayah Sendi, Desa/Kecamatan Pacet pukul 16.30 WIB, bus mengalami rem blong. Bus itu menabrak tebing di sisi kiri jalan, lalu terguling. "Sampai di turunan AMD terjadi rem blong, sopir berusaha menabrakkan bus ke tebing sebelah kiri, lalu ban kiri depan naik ke atas sehingga terguling," terang Wihandoko.