Bus Malam Tabrak Rumah di Pantura Lamongan, Diduga Sopir Ngantuk?
Penyebab Bus Madu Kismo K 7024 OD yang menabrak dua rumah warga di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Lamongan belum bisa dipastikan apakah karena sopir mengantuk atau tidak.
Sopir bus malam, Dwi Andi Maryanto, 37 tahun asal Desa/Kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, belum bisa dimintai keterangan. Sopir bus malam jurusan Denpasar-Semarang ini masih bungkam. Tidak sepatah katapun mampu terucap dari mulutnya.
Sopir bukannya mogok bicara dengan polisi, melainkan, karena mulutnya tidak memungkinkan untuk dipakai bicara, apalagi makan. "Hidung dan mulutnya luka parah. Hancur, jadi tidak bisa dipakai ngomong, " kata Kanit Gakkun Satlantas Polres Lamongan Iptu Anang, kepada Ngopibareng.id.
Adapun keterangan saksi lain, lanjut Iptu Anang, juga tidak ada yang menjelaskan kalau kecelakaan yang terjadi karena kelalaian sopir akibat mengantuk atau lainnya. "Atau bisa jadi oleng karena menghindari kendaraan lain atau apa yang saat itu ada di depannya kita juga tidak tahu. Sedang sang sopir masih belum bisa bicara, " imbuhnya.
Diketahui, bus malam Madu Kismo menabrak dua rumah milik Saiful Arif, 48 tahun dan Karsuni, 62 tahun, warga Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Minggu 9 Oktober 2022.
Saat itu bus dari Gresik menuju Tuban itu diperkirakan melaju dengan kecepatan 60 kilometer per jam. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), jalan raya Daendels Pantura, tepatnya di Desa Kemantren, Kecamatan.Paciran, tiba-tiba bus oleng ke kanan hingga keluar jalur dan menabrak dua rumah milik warga setempat.
Tidak ada korban jiwa dari kejadian sekitar 02.30 itu. Dari sebanyak 16 penumpang dan empat kru bus terdiri pengganti sopir dan kernet, hanya enam orang mengalami luka-luka. plus dua orang pemilik rumah.
Yakni, sopir bus Dwi Andi Maryanto, 37 tahun, luka.hidung dan mulut, kini rawat inap di RS Suyudi Paciran Lamongan. Salam Priono, 62 tahun, warga Perum Sraten Permai Desa Sraten Kecamatan Tuntang, Semarang, menderita luka nyeri pada punggung.
Selanjutnya, Adi Firmamsyah, 24 tahun, warga Ka.pung Rancaciung Desa Neglasari, Kecamatan Limbangan, Garut, ka robek pelipis kiri dan nyeri pada kedua kaki. Wahyu Idris, 20 tahun dan Irham Nudin, 23, tahun warga Dusun Karangwaru Desa Sidorejo, Kecamatan Sayung, Demak, luka lecet kedua tangandan Sri Karuati, 55 tahun, warga Jl. Kangguru Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kendal, luka robek pada paha kiri.
Sedang dua pemilik rumah, Karsuni, 62 tahun, mengalami luka lecet pada dahi dan dada, untuk M. Sholeh, 37 luka lecet pada kaki kanan kiri.
"Saat kejadian kedua pemilik rumah sedang tidur. Sebenarnya ada empat bangunan tapi se atap dua rumah.Yang tertabrak hanya mengenai teras rumah. Kerugian material dari kejadian ini ditaksir mencapai Rp 75 juta" terang Iptu Anang.
Advertisement