Buruh PT. DIO Blokir Jalur Pantura
Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Perusahaan PT. Delta Indratama Orion (DIO) di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin 15 Januari 2024.
Dalam aksinya itu, ratusan buruh menuntut agar PT. DIO segera membayarkan kekurangan gaji dan uang makan pekerja sub PT. Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG).
Kemudian menuntut agar PT. DIO segera memberikan kepastian terkait Uang Pesangon/akhir kontrak serta PT. DIO agar segera membayarkan jaminan sosial dan BPJS Ketenagakerjaan yang tertunggak beberapa bulan.
"Kami kesini semuanya menuntut supaya PT. DIO bertanggungjawab atas apa yang harus dipertanggungjawabkan kepada teman-teman semuanya," terang Ketua Konsulat Cabang FSPMI Tuban, Duraji.
Menurutnya, PT. DIO telah melanggar ketentuan Undang-undang yang berlaku. Undang-undang nomor 24 tahun 2011 menyatakan bahwa apabila perusahaan tidak membayar jaminan sosial maka sangsinya pidana atau denda sekitar 1 miliar.
"Ada sekitar 270 lebih karyawan yang belum diberikan haknya," imbuh Duraji
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, ratusan buruh sempat melakukan pemblokiran Jalur Pantura Semarang-Surabaya. Hal itu dilakukan lantaran para buruh tidak mendapatkan kesepakatan apapun dari PT. DIO.
Sementara itu, dalam rilis resminya Manajer Operasional PT. DIO, Nafiq mengatakan, bahwa semua tuntutan dari buruh metal sudah dipenuhi. Hanya saja, ada beberapa yang belum karena kondisi perusahaan masih merugi.
"Gaji sudah kami bayarkan tinggal kekurangan sedikit saja. Itu pun jumlahnya tidak besar," kata Manajer Operasional PT. DIO.
Di saat kondisi perusahaan merugi, Nafiq menegaskan bahwa PT. DIO tetap berupaya memenuhi hak karyawan. Akan tetapi, manajemen butuh waktu.
"Kemarin dalam pertemuan sudah kami sampaikan akan tetap diselesaikan secara bertahap. Jika buruh metal tidak sabar PT. DIO bisa apa karena kondisinya memang merugi," tegasnya.
Yang perlu diketahui juga, saat ini masih terdapat tagihan PT. DIO di IKSG yang belum terbayar. Nafiq berharap para buruh untuk bersabar menjelang tahun politik 2024 ini. "Semuanya akan tetap kami penuhi. Tapi dengan cara bertahap," pungkasnya.