Buruh di Sidoarjo Ikuti Pelatihan Melukis Baju dan Tas
Berbagai cara dilakukan warga Sidoarjo untuk memperingati Hari Buruh. Tak harus mengikuti aksi demo seperti lainya, sejumlah buruh di Kecamatan Candi, Sidoarjo justru belajar melukis di atas busana dan tas.
Kemampuan tersebut bukan hanya meningkatkan kreativitas namun juga dapat meningkatkan pemasukan tambahan.
Pelatihan membuat busana dan tas lukis dilakukan di Desa Gelam, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan menggunakan cat khusus, para buruh ini belajar menggoreskan kuas di atas tas dan busana yang tak terpakai, agar kembali memiliki nilai jual tinggi.
“Ingin punya penghasilan tambahan selain jadi buruh pabrik. Melalui pelatihan melukis ini, bisa mengasah kreativitas,” ucap Utami, salah satu buruh peserta pelatihan melukis, Kamis, 2 Mei 2024.
Masih dikatakan Utami, ia sengaja mengikuti kegiatan ini ketimbang berdemo. Baginya, kegiatan ini tak hanya sekadar menghibur diri mengisi hari libur peringatan hari buruh, namun juga karena ingin meningkatkan kemampuan hingga dapat menjadi ladang penghasilan tambahan.
“Menurut saya lebih menyenangkan berkarya daripada ikut aksi demo. Melukis, meningkatkan kreativitas, bisa jadi bekal di hari tua nanti karena gak selamanya jadi buruh,” imbuhnya.
Pelatihan ini sendiri sengaja digelar oleh seorang pemilik rumah mode secara rutin. Hariyani Yan Khurin, Instruktur Lukis Busana dan Tas mengatakan, awalnya bertujuan untuk melatih para ibu rumah tangga untuk memiliki penghasilan tambahan dengan melukis busana dan tas.
Namun seiring berjalannya waktu, kini banyak para buruh pabrik juga mengikuti pelatihan sebagai bekal keterampilan bila di PHK sewaktu waktu.
“Usaha ini saya rintis mulai tahun 2010, awalnya diikuti oleh ibu rumah tangga yang menganggur. Kita ingin meningkatkan kemampuan dan lapangan kerja bagi ibu rumah tangga. Sekarang, buruh pabrik juga banyak yang ikut,” ujar Yani.
Sebagian produk busana dan tas lukis hasil buruh ini sudah dipasarkan secara online dengan harga jual mulai dari Rp 150 ribu hingga jutaan rupiah tergantung tingkat kesulitan dalam melukis.
“Alhamdulillah pesertanya semakin banyak yang ikut dan bermanfaat bagi sesama. Kalau sering berlatih dalam waktu 10 hari sudah mahir,” tutupnya.
Advertisement