Bursa Calon Panglima TNI
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memasuki masa pensiun November 2021. Mantan Kepala Staf TNI AU itu telah menjabat sebagai orang nomor satu di lingkungan militer sejak 2017 menggantikan Gatot Nurmantyo. Berdasarkan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, masa dinas keprajuritan untuk perwira paling tinggi sampai usia 58 tahun.
DPR masih menunggu Surat Presiden (Surpres) Jokowi menyodorkan nama calon Panglima TNI sampai saat ini. Bila Surpres sudah didapatkan, DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap nama yang disodorkan oleh Presiden Jokowi.
Beberapa nama petinggi TNI berpotensi kuat sebagai calon Panglima TNI. Kandidat yang berpotensi menjadi orang nomor satu di tubuh TNI saat ini mengerucut kedua nama, yaitu Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Selain itu, KSAU Fadjar Prasetyo juga punya peluang menggantikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Berikut ini profil calon Panglima TNI yang beredar di media.
1. Jendral Andika Perkasa
Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964. Dia adalah menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono. Selama bertugas menjadi prajurit TNI AD, Andika Perkasa banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan. Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, dia berada di Washington DC, Amerika Serikat untuk memperoleh pendidikan militer. Andika Perkasa pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di dalam negeri.
Sementara gelar Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3), Andika Perkasa mendapatkannya saat melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat. Dia lulusan dari The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University. Andika Perkasa mengantongi tiga gelar S2, yakni MA, MSc, dan MPhil, serta satu gelar S3 PhD.
Di bidang kemiliteran, Andika Perkasa adalah lulusan Akademi Militer pada 1987. Setelah lulus dari Akmil, Andika bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus. Karirnya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991).
Saat ini, Andika Perkasa selain menjadi KSAD juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Agustus 2020.
2. Laksamana Yudo Margono
Yudo Margono merupakan prajurit aktif di TNI Angkatan Laut dan saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. lahir di Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965 atau saat ini memiliki usia 55 tahun.
Yudo Margono merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988. Sebelumnya, dia menjabat Panglima Koarmada 1 (Pangkoarmada 1) periode 2018-2019, dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1 (Pangkogabwilhan 1) periode 2019-2020.
Yudo Margono menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 sejak tanggal 20 Mei 2020. Jika merujuk pada matra, Angkatan Laut yang mendapat giliran memegang tongkat komando Panglima TNI setelah Angkatan Udara. Namun, semua keputusan itu tetap berada di tangan Presiden Jokowi.
3. Marsekal Fadjar Prasetyo
Nama Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Fadjar Prasetyo juga berpeluang sebagai salah satu kandidat Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Penyandang Brevet Kopaskhas itu memiliki pengalaman yang tak kalah mumpuni.
Fadjar Prasetyo lahir 55 tahun lalu di Jakarta pada 9 April 1966. Ia lulus dari Akademi Angkatan Udara tahun 1988 dengan pangkat letnan dua. Selanjutnya, ia mengikuti sekolah penerbang dan lulus tahun 1989.
Sebelum menjabat sebagai KSAU, Fadjar sempat menjabat sebagai Pangkoopsau I sejak 2018 hingga 2019. Setelah itu, dia menjabat sebagai Pangkogabwilhan II dari 2019-2020. Fadjar Prasetyo bertanggung jawab atas wilayah darat, laut, dan udara Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.
Akhirnya, Fadjar Prasetyo mencapai puncak karirnya di TNI AU pada Mei 2020 kala Presiden Jokowi mengangkat dirinya menjadi KSAU melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 31 tahun 2020. Selain itu, Presiden Jokowi juga mengangkat Fadjar menjadi perwira tinggi Angkatan Udara dengan pangkat marsekal dengan Keputusan Presiden Nomor 35 tahun 2020.