Burkina Faso, Negara Afrika Penghasil Emas Bekas Jajahan Prancis
Burkina Faso merupakan bekas jajahan Prancis dan memperoleh kemerdekaan sebagai Volta Atas pada 1960. Nama Burkina Faso, memiliki arti "Tanah Orang-Orang yang Tidak Dapat Disuap", diadopsi pada 1984. Ibu kotanya, Ouagadougou, berada di tengah negara dan terletak sekitar 800 km dari Samudera Atlantik.
Burkina Faso berbatasan dengan negara Mali di utara dan barat, Niger di timur laut, Benin di tenggara, dan Pantai Gading, Ghana, dan Togo di selatan. Demikian dikutip dari Encyclopedia Britannica.
Hampir mirip dengan negara Afrika lainnya, Burkina Faso juga memiliki beberapa tempat yang menghasilkan emas. Mineral, terutama mangan dan emas jadi sumber utama kekayaan potensial bagi negara.
Berikut ini fakta-fakta Burkina Faso, negara Afrika penghasil emas bekas jajahan Prancis:
Burkina Faso, Negara Afrika Penghasil Emas Bekas Jajahan Prancis
Penghasil Emas
Burkina Faso memiliki tambang emas di Poura, barat daya Koudougou, dan ada deposit emas yang lebih kecil di dekat Sebba dan Dori-Yalogo di utara. Cadangan nikel, bauksit, seng, timah, dan perak juga terdapat di negara ini.
Deposit mangan substansial Burkina Faso di Tambao di timur laut berpotensi mewakili sumber daya terpentingnya dan salah satu sumber mineral terkaya di dunia. Eksploitasi dibatasi oleh kekurangan transportasi yang ada.
Etnis di Burkina Faso
Sebagai bagian benua Afrika, kelompok etnolinguistik utama Burkina Faso adalah Mossi. Mereka telah menyerap sejumlah bangsa termasuk Gurma dan Yarse.
Bahasa Resmi
Perancis adalah bahasa resmi, meskipun tidak digunakan secara luas. Moore, bahasa Mossi, dituturkan oleh sebagian besar penduduk, dan Dyula banyak digunakan dalam perdagangan.
Agama Islam
Lebih dari separuh penduduknya beragama Islam. Sekitar seperlima dari Burkinabé adalah Katolik Roma, dan seperenam mengikuti agama tradisional. Sebagian besar sisanya adalah Protestan atau nonreligius.