Bupati Tulungagung Belum Dapat Informasi OTT KPK
Penjabat Bupati Tulungagung, Jarianto, mengaku dirinya belum mendapat informasi terkait operasi tangkap tangan (OTT) salah satu pejabat setempat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Saya belum menerima laporan. Belum ada berita resmi ke saya," jawab Jarianto saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon di Tulungagung, Kamis, 7 Juni 2018.
Karenanya, Jarianto menolak berkomentar soal kabar penangkapan Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kabupaten Tulungagung Sutrisno dalam OTT KPK sejak Rabu 6 Juni malam, bersamaan OTT pejabat Pemkot Blitar. Meskipun ia juga mengaku sudah mendengar kabar yang sama dari internal pemerintahan.
"Nanti saya tak coba tanya ke teman-teman. Informasi yang sebenarnya seperti apa," katanya melanjutkan.
Sebelumnya Kadis PUPR Sutrisno ditangkap KPK pada Rabu 6 Juni petang sekitar pukul 17.45 WIB di depan pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso usai mengikuti buka bersama dan santunan anak yatim yang digelar Pj Bupati Jarianto. Tak hanya Sutrisno yang dibawa komisi antirasuah, tapi juga seorang swasta dengan barang bukti satu koper berisi uang yang diduga suap proyek infrastruktur daerah setempat.
Jarianto saat OTT dilakukan KPK padahal sedang berada di dalam pendopo, namun ia mengaku tak tahu langsung kejadian yang kini membuat gempar masyarakat Tulungagung tersebut. Jarianto yang masih tercatat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim itu sekaligus membantah kabar dirinya ikut ditangkap oleh komisi antirasuah.
Saat dihubungi melalui telepon pada Rabu 6 Juni malam, Jarianto mengaku masih berada di rumah dinas. Ia terus memantau dan berjanji akan memberikan klarifikasi kepada wartawan setelah mendapat laporan resmi dari jajaran maupun pihak terkait, menyangkut kebenaran OTT serta siapa pejabat uyang diamankan komisi antirasuah tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR Dwi Hari Subagyo mengaku belum tahu kepastian kabar yang beredar di media massa maupun medsos belakangan. "Terus terang kami juga belum tahu kabar kepastiannya seperti apa. Dan kami juga belum mendapat informasi secara pasti perkembangannya sampai saat ini," jawab Dwi Hari dikonfirmasi di ruangannya.
Dwi berjanji untuk terus mencari informasi lebih lanjut terkait kabar tersebut. Tetapi yang jelas, kata Dwi Hari, hari Kamis ini Sutrisno belum terlihat masuk kantor.
Sutrisno juga tidak memberi kabar apapun kepada Dwi Hari maupun staf lain keberadaannya maupun soal kabar penangkapan atas dirinya sehingga memicu kesimpangsiuran informasi di lapangan. (ant)