Bupati Tuban : Warga NU Harus Ikuti Perintah Kiai Pilih Gus Ipul
Bupati Tuban KH Fatkhul Huda minta seluruh warga Nahdlatul Ulama kompak berada di belakang para Kiai Sepuh untuk mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjadi Gubernur Jawa Timur.
"Sebagai santri bakti kita kepada Kiai hanya bisa dilihat dari ketakdziman kita pada Kiai," kata Fatkhul Huda di sela-sela menghadiri Bahtsul Masail Syuriah PWNU Jawa Timur di Pesantren Sunan Bejagung Tuban, Sabtu 10 Februari 2018.
Menurut Huda, selama ini satu-satunya calon gubernur Jawa Timur yang direstui dan didorong para Kiai Sepuh adalah Gus Ipul. Bahkan Gus Ipul bukan mencalonkan diri melainkan sengaja dicalonkan oleh para Kiai sepuh se Jawa Timur.
"Jumhur (sebagian besar) ulama menginginkan Gus Ipul sebagai Gubernur dan bentuk ketaatan kita pada Kiai adalah menjalankan amanah dan keinginan mereka," ujarnya.
Huda lantas menyebut sejumlah Kiai sepuh yang saat ini mendukung Gus Ipul
diantaranya KH Nawawi Abdul Jalil (Sidogiri, Pasuruan) kemudian KH Zainuddin Jazuli (Ponpes Ploso Kediri), KH Anwar Manshur (Ponpes Lirboyo), KH Mutawakil Allallah (Ponpes Zainal Hasan Genggong, Probolinggo) serta sejumlah Kiai lainnya.
Hal yang sama diungkapkan KH Abdul Matin pengasuh pesantren Sunan Bejagung Tuban. Menurut dia, keputusan para ulama harus ditaati oleh pada santri dan warga NU.
"Gus Ipul InsyaAllah jadi gubernur karena jumhur ulama yang mengusungnya," kata KH Abdul Matin.
Sementara itu, di tempat yang sama, Gus Ipul sempat memuji Bupati Tuban yang selama ini selalu melibatkan ulama dalam setiap pengambilan kebijakan.
"KH Fatkhul Huda ini contoh kepala daerah yang selalu meminta petunjuk para Kiai.
Kebijakan Pemerintah Tuban selalu seiring dan sejalan dengan apa yang diinginkan ulama," kata Gus Ipul.
Gus Ipul sendiri mengaku selama ini juga selalu mendengarkan masukkan dari para Kiai. Dia lantas mencontohkan ketika awal dilantik menjadi wakil gubernur pada tahun 2008 silam, dimana saat itu pesan para Kiai diantarnya adalah untuk meningkatkan pendidikan agama.
"Pendidikan agama di sekolah formal selama ini hanya 3-4 jam seminggu. Makanya pesan para Kiai kami harus meningkatkannya," kata Gus Ipul.
Upaya untuk meningkatkan itu diantarnya dilakukan dengan cara memajukan madrasah diniyah, memberikan bantuan operasional daerah madrasah diniyah (BOSDA Madin) serta memberikan beasiswa bagi para guru madrasah diniyah.
"Setiap tahun ratusan miliar anggaran kami berikan bagi Madin. Sudah lebih dari 10 ribu guru Madin kami berikan beasiswa sarjana S1, dan akan kami lanjutkan untuk S2," kata Gus Ipul.
Selain itu, pesan para Kiai yang juga dilakukan Gus Ipul adalah menutup seluruh lokalisasi yang ada di Jawa Timur. "Secara bertahap dan saat ini sudah kami lakukan penutupan 47 lokalisasi di Jawa Timur," kata dia.
Dengan selalu mengikuti arahan Kiai, maka pembangunan dipastikan akan berjalan semakin baik yang ujungnya kesejahteraan masyarakat juga akan cepat tercapai.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga menyampaikan bahwa percepatan pembangunan Madura juga merupakan bagian dari perintah para ulama dan Kiai.
"Kami akan menjalankan program Satria Madura, Rp1 Triliun untuk pembangunan Madura. Rp1 Triliun ini program prioritas tambahan, artinya program yang selama ini berjalan di Madura tetap jalan sehingga total anggaran untuk Madura sebenarnya lebih dari Rp1 triliun bahkan lebih dari Rp1,7 triliun," kata dia.(wah)