Bupati Sidoarjo Dorong UMKM Go To Ekspor
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali terus mendorong UMKM Sidoarjo go to ekspor. Ia juga menggenjot agar lebih banyak lagi produk UMKM yang menembus pasar global.
Hal itu diungkapkan Gus Muhdlor saat mendampingi Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Didi Sumedi saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT. Wahana Kosmetika Indonesia ke Negara Malaysia di Pergudangan Gedangan Permai Sidoarjo.
Gus Muhdlor mengatakan saat ini dirinya terus mendorong UMKM Sidoarjo naik kelas. Oleh karenanya berbagai kebijakan dilakukannya. Mulai akses permodalan, pelatihan pemasaran sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to ekspor. Menurutnya hal itu selaras dengan kebijakan pemerintah pusat saat ini yang terus mendorong para pelaku UMKM tidak hanya menguasai pasar lokal namun juga pasar global.
“Ada dua pesan presiden yang menjadi atensi bersama, yang pertama P3DN atau Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan yang kedua yang menjadi atensi presiden hari ini adalah UMKM go to ekspor,” ucapnya, Senin 8 Januari 2024.
Gus Muhdlor bangga saat ini produk UMKM Sidoarjo sudah mampu merambah ekspor. Sebelumnya terdapat 300 produk UMKM Sidoarjo yang berhasil menembus pasar luar negeri. Kala itu difasilitasi Surabaya Ekspor Center.
Kebanggaan itu kembali dihadirkan PT. Wahana Kosmetika Indonesia. Perusahaan kosmetik yang berawal dari industri rumahan itu kini berhasil mengekspor produknya ke Negara Malaysia.
“Tahun lalu dari Surabaya Ekspor Center menargetkan seribu produk UMKM dari 8 provinsi di Indonesia yang akan diekspor, ternyata jumlahnya melebihi target, terdapat 1.500 produk UMKM yang di ekspor, dari jumlah tersebut 300 produk UMKM berasal dari Kabupaten Sidoarjo,” ucapnya.
Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Didi Sumedi mengatakan sampai akhir tahun lalu, Indonesia surplus perdagangan sebesar 33,6 milyar US$. Dikatakannya capaian itu sejak 4 tahun terakhir ini. Hal tersebut menurutnya resiliensi ekonomi Indonesia cukup tinggi.
“Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,” ucapnya.
Didi Sumedi mengatakan surplus perdagangan tidak terlepas dari aktivitas ekspor. Seperti yang dilakukan PT. Wahana Kosmetika Indonesia dengan melakukan ekspor produk kosmetiknya sebanyak empat kontainer.
Nilainya mencapai 7 juta Ringgit Malaysia atau Rp. 20 milyar. Oleh karenanya pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk tanah air ke luar negeri seperti ini.
“Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini PT. Wahana Kosmetika Indonesia dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami pak Deden di Malaysia yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kita akan berniat merambah kepasar Brunai, Vietnam dan beberapa negara ASEAN lainnya,” ucapnya.
Founder PT Wahana Kosmetika Indonesia Yuniati Sastrakusuma bercerita bahwa perusahaan yang didirikannya berawal dari skala home industri. Ia ingat perusahaannya itu dirintisnya sejak tahun 2002. Atau sudah 22 tahun lalu perusahaannya itu berdiri. Saat itu hanya 38 karyawan yang dimilikinya.
“Hari ini betapa luar biasanya, saya bersyukur perusahaan ini sudah berdiri sejak 22 tahun silam, dan saya sendiri sudah tidak bisa lagi mengenali satu persatu karyawan saya karena sudah tersebar di seluruh Indonesia,” tutupnya.