Bupati Pasuruan dapat Penghargaan Kepala Daerah Inovatif
Empat tahun berturut-turut, Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf mendapat predikat kepala daerah inovatif. Kali ini, orang nomor satu di Kabupaten Pasuruan tersebut mendapat penghargaan dari Koran Sindo sebagai Bupati Inovatif 2020 untuk kategori kesehatan.
Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2020 kali ini diselenggarakan secara virtual atau online melalu Zoom Meeting, di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti Kabupaten Pasuruan, kemarin.
Hadir dalam serah terima virtual itu antara lain Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Tjahjo Kumolo dan Pimpinan Redaksi Koran Sindo, Djaka Susila.
Bupati Irsyad mengaku berterima kasih untuk seluruh pihak yang sama-sama bergotong royong dan berperan penting dalam merealisasikan jargon Kebal Covid-19 menjadi solusi dalam memerangi penyebaran Virus Corona di Kabupaten Pasuruan.
"Terima kasih untuk Pak Wabup, Forpimda, DPRD Kabupaten Pasuruan, Kepala OPD dan camat hingga jajaran di bawah. Para alim ulama, tokoh masyarakat dan seluruh keluarga yang menjadi pondasi utama dalam melindungi diri dari Covid-19," kata Irsyad, sesaat setelah penghargaan selesai dilakukan.
Irsyad menegaskan bahwa penghargaan bukanlah target yang diharapkan. Akan tetapi lebih pada bagaimana menjaga kekompakan serta kebersamaan. Utamanya, dalam rangka menekan semakin meluasnya penyebaran Covid-19 dari keluarga sebagai bagian terkecil sebuah bangsa.
"Tantangannya adalah bagaimana dalam mendisplinkan masyarakat. Saya yakin melalui keluarga, penanganan Covid-19 segera teratasi. Baik pemulihan ekonomi, penanganan kesehatan dan jaring pengaman social," katanya.
Diketahui, Kebal Covid-19 merupakan terobosan baru sekaligus strategi dalam mengatasi dampak lanjutan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Program ini bertujukan menjadikan keluarga semakin tangguh, kuat dan berdaya meski di tengah pandemic Virus Corona.
Berdaya yang dimaksud meliputi 8 aspek kehidupan, yaitu literasi, mitigasi, kesehatan dan lingkungan, pendidikan, spiritual, wirausaha, ekonomi dan social.
"Berdaya berarti memiliki kemampuan yang sangat cukup dalam menghadapi apapun. Termasuk kemungkinan terburuk dari wabah virus corona ini. Setiap keluarga sudah siap untuk selalu survive atau bertahan meski di tengah pandemi," kata dia.
Untuk mewujudkan 8 daya tersebut, maka dalam pelaksanaannya harus dikolaborasikan dengan inovasi Kabupaten Pasuruan yang sudah berjalan hingga kini.
Seperti Rumahku Surgaku (pembangunan berbasis keluarga), Wak Muqidin (wayahe kumpul mbangun TPQ lan Madin), Satrya Emas (Pusat strategi dalan layanan ekonomi maslahat), Perwira Keluarga (perempuan wirausaha berbasis keluarga), Pasuruan Gumuyu (Kabupaten Pasuruan guyub rukun bersatu padu).
Selain itu, ada pula Gerakan Yuk Nonggo (gerakan untuk belanja di tetangga), Agawe (Ayo nggawe WC), Kenduren Mas (kendaraan urun rembug masyarakat), dan jargon pelayanan publik lainnya.
Kata Irsyad, inovasi ini pun sejalan dengan fungsi-fungsi utama keluarga. Yakni fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan
"Jika semua fungsi tersebut dijalankan dengan baik, keluarga benar-benar dapat menjadi miniatur dunia yang indah dan berkah. Semua anggota keluarga akan mendapatkan social support menghadapi wabah ini. Keluarga jadi tangguh dan kuat dalam menghadapi dampak dari virus corona ini," katanya.
Irsyad menambahkan, inovasi Kebal Covid-19 menggunakan pendekatan kebijakan buffer (penyangga), stock (persediaan) dan flow (mengalir). Kebijakan Buffer adalah pemberdayaan ketahanan keluarga sebagai penyangga dari aspek kesehatan dan ketahanan pangan.
Sedangkan kebijakan stock adalah peran pemerintah dalam memastikan pendidikan dan pelatihan ketrampilan keluarga pada aspek ekonomi potensial dan aspek pelatihan ketrampilan hidup atau life skill.
Untuk kebijakan flow adalah kebijakan pemerintah daerah dalam menjamin tersedianya lapangan pekerjaan yang bisa diakses oleh keluarga. Sehingga kehidupan ekonominya tetap berjalan meski masih dalam situasi pandemi.
"Yang jelas, inovasi ini didukung dan dilaksanakan oleh seluruh OPD di Lingkup Pemkab Pasuruan. Serta juga harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, akademisi, tokoh masyarakat dan stake holder terkait. Intinya adalah kegotong royongan semua lapisan masyarakat yang dimulai dari penguatan keluarga," kata Irsyad.
Advertisement