Bupati Pasuruan Ajak Petani Pertahankan Area Persawahan
Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf mengajak para petani di Kabupaten Pasuruan, untuk menjaga keberlangsungan area persawahan sebagai bagian penting dari perekonomian daerah.
Ajakan tersebut disampaikan Bupati Irsyad setelah menanam padi di area persawahan Desa Rohkepuh, Kecamatan Beji, Kamis, 24 Oktober 2019.
Acara tersebut merupakan bagian dari Peringatan Hari Santri Nasional yang digagas PCNU Bangil. Hadir pula dalam acara tersebut, Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan; Dandim 0819 Pasuruan, Letkol Arh Burhan Fadjari Arfian; Ketua PCNU Bangil, KH Sobri Sutroyono, dan diikuti santri, jajaran TNI, Polri, hingga masyarakat sekitar.
Menurut Irsyad, meski masih sangat banyak, area persawahan di Kabupaten Pasuruan banyak yang mengalami alih fungsi. Dalam artian, para petani yang menjual sawahnya dengan harga yang sangat tinggi. Sehingga banyak pengusaha yang akhirnya menyulap menjadi pemukiman warga.
"Di beberapa kecamatan di Kabupaten Pasuruan, banyak sekali wilayah yang menjadi sentra pertanian padi. Seperti di Kejayan, Purwosari, Purwodadi, Kraton, Beji, Gempol, Rejoso dan lainnya. Tapi kalau ditanya apakah banyak area persawahan yang berubah menjadi kawasan pemukiman, iya memang ada,” katanya.
Oleh karenanya, Bupati Irsyad berharap para petani agar bisa terus bertahan dengan usahanya sebagai seorang petani. Hal itu penting sekali. Sebab Indonesia dikenal sebagai negara swasembada beras, sedangkan Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu daerah yang memproduksi beras dengan jumlah tinggi di Jawa Timur.
"Bisa dibilang, Lumbung Padi di Jawa Timur salah satunya ada di Kabupaten Pasuruan. Maka dari itu, kalau sudah jadi petani, teruslah jadi petani. Kalau semuanya jadi pengusaha, pegawai, dan sejenisnya, maka siapa yang akan memproduksi beras di negeri ini," katanya.
Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Winaryo Sujoko menjelaskan bahwa tujuan kegiatan penanaman padi adalah untuk membantu para petani yang mayoritas adalah warga nahdliyin.
"Tujuan kami ini adalah membantu para petani. Karena mayoritas petani adalah nahdliyin," katanya.
Menurut Winaryo, NU tidak hanya mengurus organisasi keagamaan, tetapi juga memikirkan nasib para petani. Salah satu wujudnya adalah dengan penanaman padi seperti ini.
"Nahdhatul Ulama tak hanya sebagai organisasi keagamaan saja, melainkan juga ikut memberikan sumbangsih dalam urusan pertanian. Ikut memikirkan nasib petani. Maka dari itu, dengan kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa NU selalu hadir di tengah-tengah masyarakat," katanya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)