Sekolah Tatap Muka, Bupati Jombang Minta Siswa Tak Mampir Warkop
Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang resmi dimulai hari ini, 6 April 2021. Tiga sekolah yang didatangi Bupati Mundjidah di antaranya SMAN 3 Jombang, SDN Blimbing Kecamatan Gudo, dan SMPN 2 Ngoro.
Orang nomor satu di Kabupaten Jombang ini tiba di SMAN 3 Jombang sekitar pukul 10.00 WIB. Ikut mendampingi Wakil Bupati Sumrambah, Kapolres AKBP Agung Setyo Nugroho, dan sejumlah kepala OPD.
Dalam konferensi pers, Bupati Mundjidah menyatakan 80 persen sekolah di Kabupaten Jombang sudah menggelar PTM. “80 persen sekolah di Jombang sudah pembelajaran tatap muka. 20 persen sisanya masih persiapan. Karena gurunya masih dalam proses vaksinasi,” ungkap Mundjidah.
Keputusan menggelar PTM, kata Mundjidah muncul dari rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama sejumlah instansi pada Selasa 23 Maret 2021 di Ruang Swagata.
Ditambah, hasil jajak pendapat menyatakan 90 persen lebih orang tua wali peserta didik setuju PTM digelar. “Alhamdulillah orang tua siswa setuju dan mendukung pembelajaran secara tatap muka. Mereka sudah menulis surat penyataan,” ujarnya.
Dalam PTM ini, satuan pendidikan wajib memenuhi sederet ketentuan yang ditetapkan. Mundjidah menyebut, kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas utama bagi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan semua warga satuan pendidikan.
Paling utama yang harus disiapkan sekolah, lanjut Mundjidah, adalah sarana pelayanan kesehatan. “Jika ada warga sekolah suhu tubuhnya tinggi, harus segera ditangani oleh petugas UKS. Jika membutuhkan penanganan lebih serius, bisa dibawa ke puskesmas atau rumah sakit,” imbuhnya.
Sementara itu untuk mengurangi risiko penularan Covid-19, Bupati Mundjidah melarang peserta didik keluyuran usai mengikuti PTM. “Selesai sekolah, langsung pulang. Sampai rumah langsung ganti baju, mandi, baru kemudian bertemu dengan keluarga. Tidak boleh mampir ke tempat lain, misalnya ke warung kopi,” tegasnya.
Terkait hal ini, pihaknya akan meminta bantuan kepolisian dan satpol PP untuk melakukan pengawasan. “Jika ada siswa yang berkerumun di luar dalam kondisi masih pakai seragam, akan ditindak. Pak kapolres tadi juga sudah menyampaikan, siswa wajib langsung pulang usai dari sekolah,” pungkasnya.
Jombang
Advertisement