Bupati Mojokerto Soroti Kesejahteraan Masyarakat dan Kesehatan
Bupati Mojokerto dr Ikfina Fahmawati M,Si, menyebut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Mojokerto masih lebih banyak bergantung pada industri pengolahan. Hal itu disampaikan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dalam diskusi Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023 Kabupaten Mojokerto, di Pendapa Graha Majatama Kabupaten Mojokerto.
‘’Pertumbuhan ekonomi kita masih lebih 50 persen bergantung pada industri pengolahan. Saya perjelas lagi, ini industri pengolahan besar. Berarti ini perusahaan-perusahaan besar, yang berada di kawasan Ngoro,’’ katanya.
Ironisnya, masyarakat Mojokerto yang terlibat di situ tidak banyak.
‘’Dari data itu memang menunjukkan bahwa penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Mojokerto memang dari industri itu, tapi yang menentukan kesejahteraan masyarakat Mojokerto justru bukan dari sektor industri pengolahan,’’ tuturnya.
Ini perlu mendapat perhatian khusus kita dalam melaksanakan berbagai program terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Mojokerto.
’Jadi program-program yang kita laksanakan nanti tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi saja, melainkan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ tambahnya.
Dalam forum konsultasi publik itu, Ikfina juga menyinggung angka kemiskinan yang masih harus sangat diperhatikan.
"Ini tugas Dinas Sosial, untuk lebih memperhatikan. Data dari BPS menunjukkan ada 120 ribu lebih masyarakat Mojokerto berada di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan ini bisa berubah dalam waktu cepat. Dalam situasi sekarang ini, dengan bantuan PKH, ada yang bisa segera bangkit, tapi ada juga yang awalnya kaya tiba-tiba jadi miskin karena situasi pandemi ini,’’ ujarnya.
Selain itu, bupati juga menyebut peningkatan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
‘’Hanya saja, masih dibutuhkan penanganan pada tingkat pengangguran terbuka dan tingkat kemiskinan. Ini juga harus jadi prioritas,’’ paparnya.
Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tugas besar kita terkait dengan pendidikan. ‘’Harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah juga harus ditingkatkan. Jadi bagaimana yang masih sekolah tingkat SMP benar-benar bisa lulus dan masuk SMA dan betul-betul lulus SMA. Sedangkan yang putus sekolah bisa kita intervensi agar mendapat keahlian,’’ jelasnya.
Dalam forum dialog publik itu juga mendatangkan narasumber Kepala BPS Kabupaten Mojokerto, Mohammad Farikhin dan Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuroh.
Pada kesempatan itu Mohammad Farikhin menyebutkan strategi dan tantangan pencapaian indikator makro sosial ekonomi Kabupaten Mojokerto pada 2023. Ada lima hal yang disampaikan, yakni terkait Indeks Pembangunan Manusia, Kemiskinan, Ketenagakerjaan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Gini Rasio.
Sedangkan Ayni Zuroh menyampaikan materi bertema "Sinkronisasi Politik Prioritas Pembangunan Kabupaten Mojokerto’’.
"DPRD Kabupaten Mojokerto berkomitmen menjaga konsistensi pokok pikiran yang selaras dengan program, kegiatan, sampai sub kegiatan yang tertuang dalam RPJMD,’’ katanya.
Dalam konsultasi publik itu juga ada beberapa masukan terkait parameter mengenai tolok ukur pendidikan formal yang dijadikan acuan. Selain itu juga mengenai kesalehan sosial. Masih banyak masyarakat yang membuang kotoran atau buang air besar di tempat-tempat terbuka.
Hal itu juga diakui Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Kata dia memang masih banyak masyarakat yang buang air di tempat terbuka.
‘’Ini menyangkut banyak hal. Bagaimana kita bisa memberikan penyadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya buang air besar di tempat yang semestinya. Bukan di sungai atau di WC yang tidak ada septic tank-nya sehingga kotorannya diarahkan ke sungai,’’ tuturnya menanggapi masukan dari peserta.
Ikfina menyebutkan bahwa nanti akan ditingkatkan pengawasan yang melibatkan masyarakat untuk mengawasi agar tidak ada lagi yang buang air di sungai atau memiliki WC tapi tidak ada septic tank dan pembuangannya langsung ke sungai. ‘
’Memang sih kalau buang air di sungai tidak perlu menyiram, karena kotoran langsung terbawa air, tapi akibatnya akan tidak baik bagi kesehatan kita,’’ jelasnya.
Advertisement