Bupati Mojokerto Sebut Jembatan Rendah Jadi Pemicu Banjir
Bencana banjir yang merendam areal persawahan di Desa Tempuran, pada Minggu 29 Januari 2023 kemarin, menjadi atensi Pemkab Mojokerto.
Berbagai upaya tengah dilakukan untuk menangani musibah banjir ini, salah satunya dengan menerjunkan alat berat untuk membersihkan tumbuhan liar atau eceng gondok yang tumbuh di sepanjang aliran avour Jambok.
Intensitas hujan tinggi disertai lebatnya eceng gondok yang tumbuh di sepanjang aliran Avour itu menjadi penyebab air sungai meluap dan merendam areal persawahan.
Selain itu konstruksi jembatan di sungai di Desa Tempuran yang terlalu rendah juga menjadi salah satu penyebab aliran sungai melambat serta menyebabkan tumbuhnya eceng gondok dan membuat sampah menyangkut sehingga memicu banjir.
"Kita sudah identifikasi mitigasi bahwa sumber permasalahan dari banjir itu disebabkan karena jembatannya rendah. Dan dibawahnya ada lumpurnya sehingga air tertutup. Dan itu diperparah lagi dengan tumbuhnya eceng gondok dan kangkung sehingga aliran air melambat. Selain itu aliran sungai yang melambat menyebabkan eceng gondok mengakar di posisi itu," terang Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.
Ikfina juga berupaya menangani banjir di Desa Tempuran ini dengan mengoperasikan rumah pompa sejak pagi kemarin untuk menyurutkan genangan air di areal persawahan itu.
"Kita upayakan agar genangan cepat surut. Kalau sungai masih tertahan eceng gondok, supaya lancar besok kita lakukan normalisasi," ujarnya.
Usai melaksanakan rakor dengan para stakeholder, Bupati Ikfina meninjau langsung proses pembersihan tumpukan tanaman liar eceng gondok dan kangkung yang menghambat aliran air.
Proses evakuasi dilakukan menggunakan backhoe dan langsung diangkut dengan truk.
"Alhamdulillah penanganan darurat telah mampu menurunkan debit air yang menggenang sejak kemarin. Dan ini pembersihannya kita segerakan selesai kan hari ini juga,” pungkasnya.
Advertisement