Bupati Kediri Ingatkan Persedikab Tidak Berhubungan dengan Mafia
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana ingatkan jajaran pengurus, pelatih maupun pemain untuk tidak terlibat dalam pengaturan skor dengan mafia bola.
Pernyataan ini ditegaskan oleh Bupati berusia 29 tahun tersebut ketika memberikan arahan atau motivasi kepada tim, di Pendopo Panjalu Jayati, Kamis 18 November 2021 sore.
"Saya ingatkan, kalau sampai ada dari teman-teman Persedikab ini yang bersentuhan dengan namanya mafia bola, maka kepolisian atau aparat penegak hukum akan memeriksa," terangnya.
Ia sengaja mengingatkan karena dirinya sangat mencintai Persedikab. Bupati yang akrab disapa Mas Bup ini tidak ingin masa depan pemain yang selama ini bergantung pada bermain bola hancur seketika hanya karena bermain curang.
"Karena saya sayang dengan Persedikab, saya tidak mau menghancurkan masa depan sepak bola cuman karena kita bermain curang. Masa depan ada di tangan kalian sekarang," pintanya.
Bupati menganggap Persedikab Kediri saat ini lagi disorot karena prestasinya mulai naik. Tetapi ia meminta kepada pengurus maupun jajaran pelatih dan pemain untuk tetap menjadi pribadi yang rendah hati.
"Maka saya meminta semakin meninggi semakin merunduk, itu wajib hukumnya. Kalau ada yang mengiming-iming sesuatu tolong dilaporkan dan saya tahu betul jika di Indonesia memang ada mafia bola dan itu real terjadi," katanya.
Ia lantas memberi contoh di negara Italia misalnya, yang notabene Industri sepak bolanya sangat maju dengan gegap gempita liga Serie A-nya, masih saja ada pengaturan skor atau yang lebih dikenal Calciopoli.
"Karena sekelas liga Italia saja Calciopoli terjadi, apalagi di Indonesia. Saya berharap panjenengan semua itu, bagian dari perubahan wajah sepak bola Indonesia, khusunya Jawa Timur," harapnya.
Selain memberi arahan dan motivasi kepada para pemain, pengurus dan jajaran pelatih sebelum melakoni laga liga 3 2021 grup A melawan PSBI Blitar di Stadion Brawijaya Kediri. Bupati Kediri juga memberikan bantuan berupa alat transportasi bus pemain.