Bupati Kediri Bantu Bedah Rumah Warga Miskin di Banyakan
Kebahagiaan tengah dirasakan dua keluarga kurang mampu asal Dusun Manyaran, RT 02 RW 02, Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kediri. Karena rumah mereka yang nyaris roboh dikunjungi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan dijanjikan akan direhab total melalui program bedah rumah.
Bupati yang akrab disapa Mas Dhito, mendatangi rumah Zaenal yang kesehariannya bekerja sebagai penarik becak. Setelah melihat-lihat kondisi rumah dan menyampaikan keinginannya, Mas Dhito melanjutnya mendatangi rumah Ansori yang tak jauh dari rumah Zaenal.
Setelah melihat kondisi kedua rumah warganya itu, Mas Dhito menyampaikan akan memperbaiki kedua rumah itu supaya lebih layak untuk dihuni. Untuk keluarga Zaenal, pihaknya juga akan membangun sarana mandi cuci kakus (MCK).
"Yang paling penting, bagaimana keluarga ini nanti melanjutkan hidupnya, maka saya minta untuk diberikan pelatihan dan motor," kata Mas Dhito.
Sebagai penarik becak, penghasilan Zaenal tak menentu. Bahkan, dalam satu minggu pernah sampai tidak mendapatkan penghasilan. Atas kondisi yang dialami, Mas Dhito menjanjikan bantuan sepeda motor supaya bisa dimanfaatkan Zaenal untuk bekerja. Sedang, istrinya akan diberikan bantuan gerobak untuk berdagang.
Keluarga Zaenal memang masih jauh dari kata mapan. Rumah Zaenal sangat kecil, berukuran 3x6 meter. Dinding rumahnya meski sudah tembok, karena banyak retakan terpaksa harus dibantu menggunakan bambu supaya tidak roboh.
Meski berbahaya, keluarga memaksa Zaenal dan keluarganya tetap bertahan. Tak hanya bangunan rumah yang memprihatinkan, keluarga Zaenal pun tak memiliki kamar mandi dan WC. Selama ini, keluarga Zaenal menumpang di mushala yang tak jauh dari rumahnya.
Zaenal tinggal bersama istri, Siti Fatimah dan empat orang anaknya. Dua anaknya yang sudah besar bekerja di warung makan untuk membantu perekenonian orang tuanya. Anak nomor tiga masih duduk di bangku kelas 6 madrasah dan si bungsu masih berusia 4 tahun.
Mereka tak mengira, siang itu rumahnya bakal didatangi orang nomor satu di Kabupaten Kediri. Bahkan, kedatangan Mas Dhito itu seakan memberi jawaban atas doa-doa mereka yang sudah lama berkeinginan dapat memperbaiki rumahnya.
"Saya tidak punya apa-apa, dikasih banyak sama Mas Dhito. Saya sangat berterima kasih. Rumah dibangun, dibuatkan toilet dan sumur, diberi pelatihan usaha sak rombonge, dan diberi sepeda motor," kata Zaenal.
Tak hanya bantuan, kedatangan Mas Dhito juga membawakan peralatan sekolah dan mainan untuk anak Zaenal yang kecil. Begitu juga ketika datang ke rumah Ansori. Hanya saja saat didatangi rumahnya, Ansori saat itu tidak ada di rumah karena tengah merumput.
Di rumahnya, Mas Dhito hanya bertemu Siti Wasiah, istri Ansori. Mas Dhito pun meminta izin untuk melihat ke dalam rumah yang berdinding anyaman bambu itu. Bangunan rumah itu pun terlihat sudah miring dan nyaris roboh.
Kemudian, setelah mengecek, Mas Dhito keluar melihat-lihat kandang kambing di samping rumah. Dari penuturan Siti Wasiah, kambing-kambing itu bukan miliknya, suaminya hanya memelihara dan mendapat bagi hasil dari keuntungan.
"Ibu Siti Wasiah sama suaminya itu hanya ngopeni punya orang lain. Insya Alloh kita beri satu pasang kambing nanti, supaya dapat meningkatkan taraf hidup keluarga," kata Mas Dhito.
Mendengar bantuan yang akan diterima, Siti Wasiah tak henti mengucapkan terima kasih. Dia pun seketika menangis, karena tak menyangka akan mendapatkan hadiah bedah rumah, dan bantuan kambing. Tak hanya itu, Siti Wasiah juga akan diberikan pelatihan menjahit.
Tetangga yang melihat pun banyak yang terharu, mendatangi Siti Wasiah dan menguatkan ibu dua orang anak itu. Mereka ikut merasa senang, keluarga Siti Wasiah dan suaminya Zaenal mendapatkan bantuan dari Mas Dhito.
"Wes rezekimu mbak, disyukuri," ucap seorang ibu sambil memeluk Siti Wasiah yang saat itu masih menangis bahagia.(Adv)