Bupati Irsyad Yusuf Akan Buat Perbup Pendidikan Anti Korupsi
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf akan segera membuat Peraturan Bupati (Perbup) Pendidikan Anti Korupsi khusus bagi para pelajar di Kabupaten Pasuruan. Perbup tersebut ditargetkan selesai dalam bulan Mei ini, sehingga akan bisa diterapkan ke dalam kurikulum pendidikan pada tahun ajaran baru 2019/2020.
Pernyataan tersebut disampaikan Irsyad Yusuf saat menghadiri Upacara Bendera dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2019 di Halaman Kantor Dinas Pendidikan, Komplek Perkantoran Pemkab Pasuruan, Raci, Bangil, Kamis 2 Mei 2019.
Menurutnya, pendidikan anti korupsi akan masuk kurikulum 2019 di semua jenjang pendidikan, mulai dari TK,SD, SMP hingga SMA sederajat. Hanya saja, dalam prakteknya, pendidikan anti korupsi tak ada kurikulum atau mata pelajaran baru. Melainkan disisipkan ke dalam mata pelajaran yang berkaitan dengan itu.
“Momennya pas dengan Peringatan Hardiknas, jadi kita ingin para pelajar mulai dari SD sampai SMA menerima pelajaran soal anti korupsi. Kita minta para guru PKN untuk sama-sama deklarasi siap untuk mendukung program pendidikan anti korupsi,” ujarnya.
Irsyad Yusuf mengintruksikan Dinas Pendidikan untuk membuat kurikulum yang paling tepat. Setelah rampung, barulah dilanjutkan dengan penyiapan SDM (sumber daya manusia), yakni para guru.
“Khususnya yang paling tepat adalah guru PKN atau kewarganegaraan. Tapi di beberapa pelajaran lain tidak menutup kemungkinan juga akan dimasukkan perihal pendidikan anti korupsi,” tuturnya.
Sejauh ini, Pemkab Pasuruan sudah melakukan berbagai inovasi di bidang pembelajaran. Salah satunya dengan memasukkan pendidikan karakter yang meliputi bela negara, anti radikalisme, dan hal penting lainnya. Dengan adanya pendidikan anti korupsi, Irsyad Yusuf meyakini, generasi emas mendatang akan jauh lebih baik. Utamanya akan dapat memahami betapa bahayanya memiliki jiwa korupsi.
"Semua program kita sinergikan dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan. Kita ingin memberikan pendidikan sedari dini, program anti radikalisme dan kita tekankan pendidikan anti korupsi, dimulai dari contoh para guru hingga saya sendiri sebagai kepala daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut Irsyad Yusuf mencontohkan, kantin kejujuran yang ada di beberapa sekolah. “Satu bentuk contoh konkritnya adalah kantin kejujuran. Dengan kita terus menerus jujur, maka Insya Allah bangsa ini tidak akan lagi ada koruptor. Tidak akan ada lagi yang berani berbuat kejahatan dengan melakukan korupsi,” urai dia.
Irsyad Yusuf optimis, penerapan pendidikan anti korupsi pada pelajar dapat mencetak anak-anak muda yang berkarakter kuat. Yakni menjunjung tinggi kejujuran. “Kalau sudah jujur, maka selamat dunia akhirat,” pungkasnya. (emil)