Bupati Irsyad Buka Musda DMI Pasuruan Ke VII
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Pasuruan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke VII, di Gedung Segoropuro, Komplek Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Senin, 25 November 2019.
Musda dibuka Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, dan dihadiri oleh Ketua DMI Jawa Timur, M Roziqi, serta para pengurus DMI Kabupaten Pasuruan.
Ketua DMI Kabupaten Pasuruan, KH Yazid Manan mengatakan, selama 5 tahun lalu, banyak sekali kegiatan yang telah dilaksanakan. Diantaranya kunjungan kerja ke Masjid Tulungagung, Lomba Musholla di SPBU, kunjungan ke masjid-masjid sekaligus penyerahan mukena, hingga membuka posko kesehatan di Masjid Muhammad Cheng Hoo Pandaan.
"Kalau ditanya kegiatan, banyak sekali yang telah kami laksanakan. Belum lagi di bidang pemberdayaan perempuan. Kita bentuk Badan Koordinasi Majlis Taklim DMI Kabupaten Pasuruan. Salah satu contoh adalah DMI Kecamatan Sukorejo yang bekerja sama dengan Masjid Al Mukhlisin menggelar Pengajian Kitab Kuning yang diasuh Nyai Izaa dan membaca Al Qur’an bagi perempuan yang belum bisa membaca Al Qur’an seminggu sekali," katanya.
Tak hanya terfokus pada kegiatan berbau religi saja, DMI Kabupaten Pasuruan juga memperhatikan pentingnya sertifikat tanah waqaf masjid dan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) sebagai bagian tak terpisahkan dari sebuah masjid. Yazid menegaskan bahwa hingga saat ini, total sudah ada 400 masjid yang kepengurusan IMB telah selesai dilaksanakan.
"Alhamdulillah, biayanya juga sangat murah karena Cuma Rp500 ribu. Terima kasih semua pihak yang telah banyak membantu," katanya.
Sementara itu, Bupati Irsyad Yusuf dalam sambutannya meminta kepada pengurus DMI agar dapat merangkul generasi muda dalam memakmurkan masjid. Hal itu penting, mengingat saat ini kondisi di lapangan hanya orang tua-tua yang mengisi masjid.
"DMI diharapkan membuat inovasi baru dalam memakmurkan masjid serta jalin kerjasama dengan pengurus-pengurus masjid yang ada, agar masjid penuh selalu dan syiar agama tetap berkembang pesat," ujarnya.
Irsyad menyampaikan, masjid adalah pusat dari kegiatan aktivitas keagamaan umat. Oleh karena itu, pengurus masjid yang ada diminta mengembangkan program berbasis digital, masjid ramah anak, masjid menjadi pusat masyarakat, madraasah keagamaan dan masjid layanan keumatan. Selain itu, dirinya juga meminta agar jangan sampai ajaran radikalisme dan terorisme masuk ke dalam masjid.
"Jangan sampai masjid digunakan untuk kegiatan yang menyimpang. Apalagi tentang radikalisme dan terorisme. Tapi masjid harus digunakan untuk kegiatan ibadah dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar sama-sama memerangi paham radikal dan terorisme maupun narkoba," katanya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)
Advertisement