Bupati Banyuwangi Minta Sekolah Tak Paksa Wali Murid Beli Seragam
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), Rabu, 1 September 2021.
Orang nomor satu di Banyuwangi ini ingin memastikan kelancaran proses pembelajaran setelah Banyuwangi kembali ke level 3 PPKM.
“Alhamdulillah hari ini bertahap dimulai PTM. Saya sengaja datang pagi-pagi untuk menyambut anak-anak di pintu gerbang sekolah, memberikan semangat di hari pertama PTM ini,” jelasnya.
Ipuk meninjau SDN 1 Kebalenan Banyuwangi. Dia datang lebih awal agar bisa menyambut para pelajar yang akan mengikuti proses pembelajaran.
Ipuk memilih menunggu di depan gerbang sekolah agar bisa menyemangati anak-anak secara langsung sembari meminta mereka tetap patuh protokol kesehatan.
Ipuk juga meminta sekolah tidak memaksa wali murid membeli seragam baru untuk anaknya. Sekolah, harus peka terhadap kondisi ekonomi wali murid yang sangat terdampak Pandemi covid-19.
“Saya minta sekolah untuk peka. Jangan sampai sekolah mewajibkan siswa membeli seragam baru. Jangan sampai ada anak tidak sekolah hanya gara-gara tidak bisa beli seragam. Demikian pula soal buku,” katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, mengatakan, pelaksanaan PTM digelar dengan 50 persen siswa mengikuti pembelajaran secara langsung di sekolah. Sementara 50 persen sisanya mengikuti secara daring dari rumah masing-masing.
“Untuk siswa yang belajar di sekolah bergantian,” kata Suratno.
PTM terbatas ini menurutnya menyesuaikan dengan kesiapan sekolah. Di Banyuwangi terdapat 1.092 Paud/TK, 821 SD, dan 204 SMP. Selain dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen dari jumlah siswa, terdapat beberapa persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Salah satunya, sekolah harus memiliki fasilitas yang memenuhi protokol kesehatan Covid-19.
"Dalam pelaksanaannya, siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka harus ada persetujuan dari orangtua peserta didik, komite sekolah, dan Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan," pungkasnya.