Bupati Banyuwangi Dorong Anak Jadi Muda Motor Ekonomi Kreatif
Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020, sebanyak 53 persen atau sekitar 90 juta penduduk Indonesia didominasi oleh generasi muda. Kondisi ini membuat generasi muda sangat berpotensi menjadi motor kemajuan sektor ekonomi kreatif di Indonesia.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memotivasi para pemuda untuk menggalakkan ekonomi kreatif. Ipuk menyebut, generasi muda dengan segala semangat dan ide-idenya merupakan sumber daya yang sangat produktif.
“Lewat kreasinya, anak-anak muda dapat memajukan negara ini dengan karya-karya kreatifnya di semua sektor,” jelas Ipuk saat menghadiri dialog Peran Pemuda dalam Peningkatan Ekonomi Kreatif di Era Transformasi Digital di Banyuwangi, Rabu, 27 Oktober 2021.
Dialog kepemudaan ini diikuti 100 anak muda yang terdiri dari mahasiswa, organisasi kepemudaan, organisasi pemuda lintas agama, dan pramuka. Mereka saling sharing sekaligus dibekali motivasi dan berbagai pengetahuan tentang kewirausahaan hingga digitalisasi usaha oleh narasumber yang kompeten.
Ekonomi kreatif, lanjut Ipuk, telah menjadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Dengan tumbuhnya pariwisata di Banyuwangi membuat ekonomi kreatif turut berkembang. Sehingga memberikan nilai tambah terhadap pembangunan pariwisata itu sendiri.
”Saat ini telah banyak bermunculan anak-anak muda Banyuwangi mengembangkan ekonomi kreatif seperti fashion, seni pertunjukan, kriya, kuliner, film, dan musik. Dan terbukti, ekonomi kreatif di Banyuwangi turut menggenjot kinerja destinasi pariwisata,” jelasnya.
Ipuk menjelaskan Banyuwangi terus memfasilitasi berbagai ruang untuk anak-anak muda mengembangkan ekonomi kreatif dengan pendekatan digitalisasi. Sehingga pelaku ekonomi kreatif semakin mahir memanfaatkan teknologi. Seperti program 'Jagoan Bisnis' dan ‘Jagoan Tani’. Lebih dari 2.000 anak muda Banyuwangi mengikuti inkubasi dengan berbagai mentor berpengalaman.
”Berbagai pelatihan ekonomi kreatif kami gelar dengan mendatangkan para mentor dan praktisi yang berpengalaman. Kami berikan pendampingan hingga usaha mereka berjalan,” ujarnya.
Banyuwangi, lanjutnya, juga mengembangkan berbagai event yang bukan sekedar atraksi. Namun lebih dari itu, event digelar untuk memacu kreativitas anak muda. Seperti event Banyuwangi Moslem Festival untuk menampilkan karya desainer Banyuwangi.
“Kami akan terus memacu sektor-sektor kreatif agar terus tumbuh di Banyuwangi dan menciptakan peluang ekonomi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara menyatakan, untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi, peran pemuda sangat dibutuhkan, utamanya kreativitas dan teknologi untuk mendorong roda perekonomian. Dia menambahkan, pemuda juga dapat berkreasi untuk memajukan daerahnya masing-masing dengan bakat serta ketertarikan mereka.
“Di jaman global semacam ini, siapa pun berpeluang. Asal bisa kreatif dan memanfaatkan IT. Misalnya, yang ada di desa bisa sinergi dengan BUMDes dengan memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan potensi desanya,” jelasnya.
Advertisement