Bupati Banyuwangi Besuk Maestro Sastra Banyuwangi
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani membesuk salah satu maestro sastra Banyuwangi, Hasnan Singodimayan, di kediamannya di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi, Selasa, 9 November 2021. Hasnan yang saat ini berusia 90 tahun sedang sakit.
Ipuk datang ke rumah Hasnan Singodimayan bersama Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata MY Bramuda. Dalam kesempatan itu, Ipuk sempat berbincang ringan dengan Hasnan dan keluarga.
“Pak Hasnan memiliki banyak jasa terhadap seni budaya terutama kesusastraan Banyuwangi. Generasi muda Banyuwangi harus banyak belajar dari beliau,” ujarnya.
Diapun meminta dr. Widji Lestariono menugaskan tenaga kesehatan untuk secara rutin memantau kesehatan Hasnan. Sehingga kondisi kesehatan Hasnan Singodimayan benar-benar terpantau dan terjaga.
Menindaklanjuti instruksi Bupati tersebut, dr Widji Lestariono mengaku akan melakukan pemeriksaan lengkap di laboratorium terkait kondisi kesehatan Hasnan Singodimayan.
“Pak Hasnan ini adalah kebanggaan Banyuwangi. Kami ingin beliau bisa segera pulih. Karena itu kami akan lakukan pemeriksaan lengkap,” jelasnya.
Putra ketiga Hasnan, Bonang Prasunan, mengatakan, kesehatan ayahnya mulai turun satu hari setelah ulang tahun Hasnan Singodimayan pada 17 Oktober 2021 lalu. Saat itu, keluarga langsung memeriksakan kondisinya ke dokter.
“Kami bawa ke dokter, hasilnya ada masalah di lambung,” kisahnya.
Kini Hasnan lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur. Namun menurut Bonang, ayahnya lebih suka dirawat di rumah daripada di rumah sakit.
Hasnan Singodimayan dikenal orang sebagai maestro sastra. Dari pemikirannya telah lahir berbagai karya sastra tentang Banyuwangi. Sebut saja Badai Selat Bali (1994), Kerudung Santet Gandrung (2003), Suluk Mutazilah (2011), Niti Negari Bala Abangan (2015), dan berbagai karya sastra lainnya. Karya-karya itu selain terkenal di dunia sastra, juga menjadi bahan kajian para akademisi.
Hasnan juga banyak menerima penghargaan di bidang sastra. Seperti anugerah kebudayaan Maestro Seni Tradisi 2017 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang ditandatangani Menteri Muhadjir Effendy. Hasnan juga meraih Anugerah Sutasoma dari Kemdikbud.