Dampak Corona, Bupati Banyuwangi Bahas Opsi Gerakkan Ekonomi
Pemkab Banyuwangi menggelar rapat dengan seluruh pimpinan perbankan yang ada di Banyuwangi.
Rapat koordinasi ini dilakukan untuk memantau kondisi perekonomian sekaligus membahas sejumlah opsi guna tetap menggerakkan ekonomi. Rapat juga membahas potensi restrukturisasi kredit UMKM dan pelaku wisata yang terdampak situasi penyebaran Covid-19.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan, ada beberapa hal dibahas dalam rapat yang dilakukan secara online itu. Diantaranya opsi-opsi untuk menggerakkan ekonomi, target-target penyaluran pembiayaan perbankan ke sektor usaha terkait kondisi sekarang ini.
"Sejauh mana bila ada revisi target itu akan mengurangi pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. Kami diskusikan bersama,” ujarnya.
Dalam rapat yang diikuti pimpinan BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, dan Bank Jatim itu, Anas mengatakan, sejauh ini, pergerakan ekonomi masih stabil meski ada kekhawatiran penyebaran Covid-19.
Sejumlah sektor malah diuntungkan dengan kenaikan dolar AS, seperti perikanan berorientasi ekspor. Sehingga perputaran uang di basis perikanan tetap tinggi dan para pekerjanya dalam kondisi aman.
Anas menambahkan, kebijakan aparat sipil negara (ASN) bekerja di rumah dan pelajar belajar di rumah menurunkan aktivitas ekonomi. Namun angkanya tidak signifikan.
Yang paling terdampak adalah warga dengan pekerjaan yang mengandalkan pendapatan harian, seperti pengemudi becak dan PKL skala mikro. Pemkab Banyuwangi sudah menyiapkan jaring pengaman ekonomi untuk mereka yang terdampak kebijakan social distancing tersebut.
”Teman-teman perbankan lewat unitnya masing-masing juga kami minta memetakan Kecamatan mana yang ke depan agak sedikit terhambat ekonominya. Kami harap penurunan ekonomi tidak terlalu tajam. Nanti dari pemetaan itu kita intervensi bareng-bareng,” ujarnya.
Pada rapat tersebut, beberapa perbankan melaporkan pembiayaan sektor pertanian, khususnya hortikultura. Diyakini sektor ini tidak akan menurun. Sebab hortikultura cenderung laku keras dalam harga yang memadai dalam situasi sekarang.
Rapat juga membahas restrukturisasi kredit untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama pelaku wisata. Ini dilakukan mengingat cukup banyak agenda wisata yang tertunda. Apalagi, destinasi wisata di Banyuwangi ditutup sementara.
”Contoh di beberapa homestay mulai sepi pengunjung, padahal ada yang baru saja ambil kredit usaha rakyat (KUR). Juga teman-teman agen perjalanan yang kredit mobil. Maka restrukturisasi kredit sangat diperlukan,” kata Anas.
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease yang baru saja diterbitkan, ada opsi untuk merelaksasi pembiayaan ke UMKM.
”Ada skema OJK untuk relaksasi pembayaran kredit. Mekanisme penerapannya sesuai masing-masing Bank. Saya mohon kebijakan itu dijalankan untuk membantu UMKM, dengan tetap menjunjung tinggi asas kehati-hatian dan menghindari moral hazard," jelas Anas.
Pimpinan perbankan merespons positif permintaan Bupati Anas. Kepala Bank Jatim Banyuwangi, Agus Sastriono, mendukung upaya Bupati Anas untuk penyelamatan usaha UMKM. Dia akan melakukan langkah penyelamatan melalui koordinasi aktif dengan nasabah.
Pimpinan BRI wilayah Malang Rahman Arief juga mengatakan hal senada. Menurutnya, skema restrukturisasi kredit telah disiapkan dan diserahkan langsung kepada setiap kantor cabang BRI di daerah untuk teknisnya.
”Kami siap bahu-membahu dengan Pemkab Banyuwangi untuk menjaga produktivitas ekonomi warga. Skema restrukturisasi kami siapkan dengan memperhatikan kebutuhan nasabah,” ujarnya.
Advertisement